WNI Jadi Korban Salah Tembak, 2 Remaja AS ini Akui Tak Menyesal, Chat ini Jadi Firasat!

Selasa, 11 Oktober 2022 | 12:33
Kolase: Tribunnews.com

2 remaja AS tak menyesal salah tembak, WNI Novita Kurnia Putri jadi korbannya, sang ibu ungkap firasat lewat chat ini.

Suar.ID - Novita Kurnia Putri, seorang WNI jadi korban tewas yang dilakukan oleh 2 remaja AS.

WNI ini rupanya jadi korban salah tembak dari kedua remaja ini.

Meski sudah melakukan penembakan, kedua remaja AS ini malah akui tak menyesal.

Sebelum tewas, ada sebuah chat yang dikirimkan Novita Kurnia Putri ini yang jadi bak firasat.

Seperti apakah isi chat tersebut?

Diketahui, Novita Kurnia Putri ini tewas usai ratusan peluru ditembakan beberapa kali mengenai bagian wajahnya.

Wanita berusia 25 tahun ini pun jadi korban salah sasaran gegara pelaku ini sebenarnya menyasar rumah tetangganya.

Dilansir Tribunnewsmaker.com, ketika kejadian Novita Kurnia Putri atau yang akrab disebut Novita Brazil ini tengah mengetik di laptopnya di rumahnya yang terletak diWest Bexar County, San Antonio, Texas, Amerika Serikat, pada Rabu 5 Oktober dini hari.

Mengutip dari NBC News, Novita ini tertembak beberapa kali di bagian wajahnya.

Ia pun akhirnya meninggal dunia di tempat kejadian.

Peluru yang ditaksir berjumlah lebih dari 100 bulir ini pun ditembakkan oleh 2 remaja lelaki ke arah Novita.

Kini kedua pelaku ini pun telah ditangkap dan diamankan pihak kepolisian setempat, deputi Texas.

Sedangkan korban wanita lainnya yang berusia 41 tahun yang tengah sewa rumah tak jauh dari lokasi ini pun dirawat di ruang darurat rumah sakit setempat.

Beberapa saat usai tembakan senjata otomatis terdengar di sekitar kawasan Bexar County, petugas kepolisian pun tiba.

Kolase Tribunnews
Kolase Tribunnews

Novita Kurnia Putri alias Vita Brazil dan sang suami

Saat itu mereka sudah melihat ada sebuah mobil sedan putih mengebut meninggalkan lokasi.

Usai pengejaran dilakukan dibantu helikopter polisi, kedua pelaku ini ditangkap.

Keduanya ditangkap di jalan bebas hambatan 151 dan Acme Road.

Diketahui, kedua remaja ini masing-masing berusia 14 dan 15 tahun.

‘’Kini pelaku kriminal mudah mendapatkan senjata,’’ tutur Salazar, sherif dari Bexar County Texas.

Namun ia tak jelaskan nama kedua tersangka pelaku.

Lewat konferensi pers terbaru pada Sabtu malam waktu setempat, Salazar pun ungkap kedua remaja ini didakwa dengan pasal pembunuhan tingkat pertama dan penyerangan menggunakan senjata mematikan.

Kedua remaha yang ditahan di Bexar County Juvenile Detention Center, dikenai 2 tuduhan, yaitu pembunuhan dan penyerangan berat.

Ancaman akibatkejahatan yang dilakukantersebut yaitu hukuman mati atau hukuman seumur hidup.

"Saya tidak melihat penyesalan apapun dari gelagat dan ekspresi mereka" kata sheriff tentang para tersangka,” seperti dilansir NBC News.

“(Para remaja itu) datang ke lokasi ini dan melakukan penembakan sambil berkendara, lalu menghantam rumah yang salah,” ucapnya lagi.

Chat ini jadi firasat

Melansir Tribunnews.com, ibunda Novita, Nani Muldiyani yang tinggal di Pudak Payung, Banyumanik, Jawa Tengah ceritakan firasatnya.

Nani Muldiyani ini akui miliki firasat sejak 4 bulan terakhir.

Ia pun jelaskan kalau ada yang beda dari kebiasaan Novita sejak 4 bulan sebelunm kejadian ini terjadi.

"Firasat saya kemarin memang tidak enak kok, tidak seperti biasanya Mbak Vita," ungkapnya Senin (10/10/2022).

Ketika dimintai kabar menggunakan pesan singkat WA, Novita cuma balas pesan ini dengan singkat.

"Agak lain setiap kali di-WA, kata-katanya juga singkat, tidak seperti biasanya," jelasnya.

Novita Kurnia Putri tewas mengenaskan usai jadi korban salah tembak di Texas.

Ketika dimintai kiriman foto oleh ibunya, Novita pun malah tak mengirimkannya.

"Minta foto ndak dikasih," ujarnya.

Nani pun sebut hubungannya dengan anak pertamanya ini pun cukup dekat.

Bahkan, Novita ini disebutnyta sebagai anak yang baik dan selalu menuruti kemauannya.

"Mbak Novita itu dekat sama ibunya, kalau saya mau minta apa dituruti," tuturnya.

Baca Juga: Degdegan! Keluarga Brigadir J Ungkap Sudah Siapkan Kejutan Jelang Sidang Ferdy Sambo CS

Editor : Aditya Eriza Fahmi

Baca Lainnya