Buntut Tragedi Kanjuruhan, 5 Prajurit TNI Diperiksa, Andika Perkasa: Sampai Komandan!

Jumat, 07 Oktober 2022 | 09:33
kolase via GridHot

5 prajurit TNI akhirnya diperiksa buntut tindak kekerasan dalam tragdei Kanjuruhan, Jenderal Andika Perkasa sebut bakal periksa sampai komandan.

Suar.ID - Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu (1/10), meningalkan luka tersendiri bagi para keluarga korban.

Terkait hal ini, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa kini ungkap telah periksa 5 prajurit TNI.

Kelima prajurit TNI ini pun diperiksa usai diduga lakukan tindakan berlebih atau di luar batas kewenangan.

Selain kelima prajurit TNI ini, Jenderal Andika Perksa pun juga akan memeriksa sampai tingkan Komandan Batalyon-nya.

Dilansir TribunSolo.com, sebelumnya kini ada 5prajurit TNI yang diperiksa terkait tragedi Kanjuruhan.

Dari 5 prajurit ini, sayangnya baru 4 diantaranya yang akui kesalahannya.

Pernyataan ini disampaikan Jenderal Andika Perkasa di Kompleks Istana Kepresidenan pada Rabu (5/10) setelah acara peringatan HUT TNI ke-77.

"Sejauh ini yang prajurit kita periksa ada lima.

"Diperiksa ini karena sudah ada bukti awal."

"Dari lima ini, empat sudah mengakui.

"Tapi yang satu belum," kata Andika, dikutip dari tayangan YouTube MetroTvNews, Kamis (6/10/2022).

Kendati begitu, pihaknya akui akan terus tindaklanjuti dengan mengumpulkan sejumlah bukti.

"Tapi kamienggakmenyerah.

"Kami terus minta info dari siapa pun juga. Siapa pun yang punya video," tegasnya.

Youtube Sekretariat Presiden
Youtube Sekretariat Presiden

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Selanjutnya, Andika pun mengatakan kalau 4 orang yang diperiksa ini berpangkat Sersan II dan satu diantaranya Prajurit I.

Pihaknya pun menyatakan kalau sedang memeriksa pimpinan dalam perkara ini.

"Selain itu kita juga sedang memeriksa unsur pimpinan.

"Kita memeriksa juga yang lebih atasnya.

"Prosedur apakah yang mereka lakukan? Apakah mereka sudah mengingatkan? dan seterusnya."

"Ini sampai dengan tingkat Komandan Batalion-nya yang ada juga di situ," tutur Andika.

Selain itu, Andika juga sebut insiden ini sebagai bentuk evaluasi.

Khususnya bagi para prajurit agar tak lagi terulang tindakan diluar batas kewajaran.

"Ini juga sebagai bentuk evaluasi, karenaenggakboleh terjadi."

"Berarti kan briefing, penekanan tentang batas kewenangan TNI dalam bertindak, walau pun kita hanya BKO (Bawah Kendali Operasi), itu berarti tidak berjalan," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan aksi aparat TNI yang tendang seorang Aremania saat rusuh di Kanjuruhan viral di medsos.

Dikeetahui, pada kerusuhan usai laga Aremavs Persebaya ini, seorang aparat keamanan tertangkap kamera tengah tendang seorang suporter.

KompasTV
KompasTV

Terekam dalam video, aparat TNI menendang salah satu sporter Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Malang, usai laga Arema vs Persebaya pada Sabtu.

Aremania yang dapatkan tendangan terbang ini sendiri diketahui bernama Roi.

Untungnya, Roi ini selamat usai dapatkan tendangan kungfu dari belakang pada kejadian tersebut.

Ia pun sempat dikabarkan jadi salah satu korban meninggal dunia pada tragedi Kanjuruhan sebelum akhirnya terbantahkan.

Baca Juga: Kesaksian Pilu Korban Tragedi Kanjuruhan, Lihat Aparat Dorong dengan Tameng Wanita Pingsan

Editor : Aditya Eriza Fahmi

Baca Lainnya