Prof. Salim mengemukakan pendapatnya tentang alasan Soeharto tidak diculik oleh PKI.
Suar.ID - Banyak orang mungkin sudah mengetahu sejarah kelam dari Gerakan 30 September di masa lalu.
Setidaknya ada 6 jenderal dan satu perwira diculik dan dibunuh oleh PKI.
Namun Soeharto yang pada waktu itu juga jenderal ternyata tidak diculik.
Mengapa Soeharto tidak diculik?
Profesor Salim Said mengemukakan pendapatnya.
Videonya itu diunggah oleh akun TikTok @tentang_dunia07.
"Pada waktu itu Pak Harto pangkatnya Mayjen.""Yang kena itu (yang diincar), walaupun jenderal ada juga yang cuma brigjen."
Soekarno dan Soeharto
"Dan posisinya tidak lebih strategis dari Pak Harto.""Kenapa Pak Harto nggak diincar, namun yang lain diincar?" tanya seorang penanya kepada Profesor Salim Said."Begini kalau tidak tahu sejarahnya juga orang susah mengerti," kata Prof. Salim."Soeharto itu di buku saya juga ada, hubungannya dengan Yani tidak bagus.""Cerita ini bermula di Jawa Tengah ketika Soeharto Pangdam Diponegoro, salah satu anak buahnya Komandan Resimen atau apa, namanya Yani.""Ketika Yani diangkat oleh Bung Karno menjadi KASAD, Menpangad Kasad, Menteri Panglima Angkatan Darat KASAD, Soeharto nggak seneng.""Dia merasa dia yang lebih pantas, hubungannya dingin dengan Angkatan Darat.""Di buku saya mengenai gestapu itu ada cerita pengakuan Jenderal Saidiman.""Saidiman waktu itu kolonel di MBAD.""Jadi dia tahu betul sikap dingin Soeharto kepada MBAD ini sebelum di-status.""Artinya Soeharto bukan bagian dari klik Yani yang oleh PKI dianggap sebagai dewan jenderal. Ngerti nggak?""Dan juga Kostrad waktu itu barang baru, bukan kayak Kostrad sekarang sekarang punya divisi.""Jadi seandainya terjadi perang waktu itu, pasukan Kostrad ada di batalyon.""Itu tidak langsung di bawah Soeharto," ujar Prof. Salim Said.
Baca Juga: Vicky Prasetyo Bawa Gandengan Baru ke Acara TV, Igun: Viralkan Hastag Save Alena