Dalam kunjungannya ke Solo, Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin, bercerita soal kondisi negaranya setelah tujuh bulan invasi Rusia.
Suar.ID -Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin menghadiri acara Ambassadorial Lecture di Aula FISIP UNS pada Jumat (23/9).
Vasyl Hamianin tiba di UNS sekitar pukul 15.00 WIB setelah menembus padatnya lalu lintas Yogyakarta-Solo.
Sebelum ke Solo, Vasyl memang sempat memberikan kuliah umum di beberapa kampus di Yogyakarta.
Acara dengan tajuk "Current Situasion In Ukraine" ini adalah bagian dari kunjungan kerja Duta Besar Ukraina ke beberapa kampus di Jawa Tengah dan Jogja.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNS menjadi salah satu kampus yang dikunjungi oleh pria kelahiran 1971 itu.
Dalam kunjungannya di UNS, Vasyl curhat soal kondisi negaranya setelah tujuh bulan diinvasi oleh Rusia.
"Saya membagi kondisi terkini Ukrainya menjadi dua bagian," ujar Vasyl dalam konferensi pers sebelum kuliah umum.
"Kondisi militer dan kondisi kemanusiaan."
Dari sisi militer, Vasyl mengaku, negaranya melakukan banyak perkembangan.
Terutama dalam merebut kembali wilayah-wilayah yang sempat dikuasai oleh militer Rusia.
Dia juga menyebut tentara negaranya telah mendapatkan banyak senjata.
"Tentara Rusia lari terbirit-birit dan meninggalkan banyak tank," tambah Vasyl.
Secara moral, Vasyl menambahkan, tentara Ukraina sedang dalam kondisi yang bagus-bagusnya.
Karena, "Kami mempertahankan tanah kami, kami mempertahankan anak-anak kami, kami mempertahankan rumah kami, kekasih kami, teman-teman kami, dan kami tidak mau menyerah."
Soal ultimatum Presiden Rusia yang akan menurunkan lebih banyak tentara ke Ukraina, Vasyl tak ambil pusing.
"Silakan saja kalau mau coba!" katanya.
Sementara di sisi kemanusiaan, Vasyl menyebut negaranya sedang menghadapi situasi yang begitu menyedihkan.
"Kami begitu menderita," katanya.
Begitu banyak fasilitas umum yang hancur karena perang, begitu banyak pemukiman yang rusak, termasuk rumah sakit, kata Vasyl.
Begitu juga fasilitas-fasilitas lain seperti pengairan, listrik, dan tempat ibadah.
"Kita belum bicara soal jembatan, jalan raya, dan lain sebagainya," tambahnya.
"Beberapa wilayah bahkan luluh lantak."
Vasyl juga menyebut soal kuburan massal di wilayah-wilayah yang sekarang masih dikuasai oleh militer Rusia.
Terlepas dari itu, Vasyl juga menyampaikan apresiasinya terhadap banyaknya bantuan yang mengalir ke negaranya.
Termasuk bantuan-bantuan dari komunitas muslim dunia. (MHA)