Punya kuasa yang cukup besar, Ferdy Sambo disebut sebagai tukang pukul Kapolri oleh kuasa hukum Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak.
Suar.ID -Tentu kita bertanya-tanya, apa yang menyebabkan Ferdy Sambo punya posisi begitu kuat di Polri.
Ternyata kuasa hukum Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, punya jawaban.
Dia menyebut Ferdy Sambo adalah tukang pukul Kapolri.
Kok bisa?
Secara umum, Kamaruddin tak bisa mengelak dari fakta bahwa Ferdy Sambo punya kuasa cukup besar di internal Polri.
"Bahkan dia sudah di Patsus dicopot dari Satgas Merah putih,harusnya tidak ada lagi alasan takut, tetapi ketika saya bertemu jenderal bintang tiga jenderal lainnya mereka pun masih takut," jelas Kamaruddin yang dikutip dari Youtube Uya Kuya, Kamis (15/9).
"Maka saya bilang ketakutan apa berlebihan, bapak aja tidak takut, kami semua ketakutan."
Kenapa jenderal-jeneral itu takut, Kamaruddin punya analisisnya.
Dia bilang begini:
"Saya pelajari apa penyebab ketakutan, rupanya dibelakang Ferdy Sambo ini banyak kekuasaan tinggi," katanyanya.
"Baik di institusi kepolisian maupun kalangan menteri maupun DPR, ada juga keterlibatan mafia-mafia."
Ternyata begitu,toh,alasannya.
Soal bekingan mafia, apakah benar?
"Memang benar keterlibatan mafia, salah satu jet pribadi oleh BJP Hendra itu karena milik seorang mafia RBT," ujarnya.
"Wajar karena ada keterlibatan mafia bukti seorang BJP punya fasilitas pesawat pribadi," jelasnya.
Kamaruddin juga menyebut Ferdy Sambo sebagai tangan kanannya Kapolri Listyo Sigit Prabowo.
"Kadiv Propam itu tukang puluknya Kapolri, di mana Kapolri pergi dia ikut," kata Kamaruddin.
"Di situ ada Kapolri di sana ada Ferdy Sambo."
Menurut Kamaruddin, sejatinya wajar-wajah saja Ferdy Sambo punya kekuasaan tinggi di polisi, mengingat dirinya adalah penjaga etika Polri.
"Tentu dia bisamencopot para jenderal baik di Kapolda, Kapolda bahkan satu dua tingkat di atasnya," ujarnya.
Kamaruddin kemudian bercerita soal pertemuannya dengan seorang jenderal polisi bintang satu, seorang Brigjen.
"Bahkan saat saya pergi ke Medan ada seorang mengaku Brigadir Jenderal Polisi, dia telpon video call saya, dia berdiri sikap sempurna bahkan istrinya masih cantik kulihat disuruh berdiri sikap sempurna, menghadap saya dan memanggil saya komandan," terangnya.
Awalnya kuasa hukum Brigadir J itu bercanda, tapi...
"Tapidia berterima kasih, mengaku brigadir jenderal, dia mengaku diperas 2,5 miliar, dia menghendaki satu jabatan ketika masih Kombes, lalu untuk mendapatkan jabatan itu dia setor 2,5 miliar, makanya saya bilang karena mau juga itu," ujarnya.
Setelah membayar Rp 2,5 miliar, Brigadir Jendral tersebut mendapatkan jabatan.
"Tetapi jabatan yang dijanjikan atau kedudukan tidak diberikan sehingga tidak balik modal, akhirnya dia merasa menderita, informasinya ke FS," jelasnya.
Brigadir Jenderal tersebut berterima kasih padanya karena karma untuk Ferdy Sambo terbalaskan.
Kini publik menunggu bagaimana nasib Ferdy Sambo selanjutnya.
Apalagi pembunuhan Brigadir J yang telah diakui oleh Ferdy Sambo masih banyak menyimpan misteri.