Suar.ID - Angkatan Kelima adalah sebutan untuk badan pertahanan independen Indonesia yang diusulkan oleh PKI.
Usulan itu ditawarkan kepada Presiden Soekarno di awal tahun 1965.
PKI mengusulkan untuk mempersenjatai 15 juta buruh tani dengan senjata dan pelatihan militer seperti Angkatan Darat.
Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk antisipasi Indonesia dalam menghadapi konflik dengan Malaysia dan untuk menampung bantuan senjata yang diberikan Tiongkok.
Isu atas pembentukan Angkatan Kelima ini semakin meluas dan menarik perhatian Perdana Mentri Tiongkok, Zhou En Lai.
Beliau tertarik akan gagasan ini dan terbang langsung ke Indonesia untuk mendesak pembentukan tim militer independen ini.
Desakan PKI yang didukung oleh PM Tiongkok ini membuat Soekarno setuju untuk membentuk Angkatan Kelima.
Namun keputusan pembentukan pasukan khusus ini tetap jatuh ke tangan ABRI dan para Pemimpin Besar Revolusi.
Para Jendral Angkatan Darat yang termasuk golongan anti-komunis ini dengan tegas menolak usul PKI dengan alasan pembentukan pasukan ini tidaklah efisien apalagi ditambah aksi bar-bar kaum buruh beberapa tahun belakangan.
TNI takut pemfasilitasan senjata ke kaum buruh akan membuat mereka semakin leluasa bertindak anarkis.
Penolakan ini menimbulkan ketegangan yang semakin besar antara militer dan PKI.
Meskipun mendapat penolakan telak, pemimpin PKI, D.N. Aidit dengan gencar terus menekan aksi revolusioner kaum buruh ini hingga memunculkan ilusi bahwa kaum militer sedang menekan aspirasi rakyat.
Isu Dewan Jendral
Ketegangan politik antara Militer dan PKI semakin memanas hingga mencapai puncaknya pada September 1965.
Saat itu muncul desas-desus tentang beberapa jendral Angkatan Darat yang merasa tidak senang dengan Soekarno dan ingin menggulingkan Soekarno dari kekuasaannya.
Menurut Victor M Fic dalam bukunya Kudeta 1 Oktober 1965, Isu Dewan Jendral ini dihembuskan langsung oleh ketua PKI, D.N.Aidit.
Isu Dewan Jenderal ini diperkuat dengan adanya dokumen Gilchrist yang menampilkan sejumlah nama yang terlibat dalam konspirasi AS dan Inggris.
Ketegangan semakin meningkat ditambah aksi saling curiga antara Angkatan Darat dan Pihak Soekarno menyebabkan pendukung Bung Karno marah.
Akhirnya pada 30 September 1965, 6 Jendral dan 1 Perwira AD terbunuh dalam upaya kudeta yang diprakasai oleh pengawal Istana (cakrabirawa) yang dianggap loyal kepada PKI.
Setelah tragedi sadis yang dikenal sebagai G30S PKI tersebut, isu Dewan Jendral dan dokumen Gilchrist terbukti palsu dan semua hanyalah permainan PKI semata yang tidak terima atas penolakan TNI AD.
Baca Juga: Mau Tahu Kumpulan Quotes Peringati Peristiwa G30S/PKI? Bisa Dijadikan Status Media Sosial!