Suar.ID - Di Mana Posisi Warga Lubang Buaya Yang Tak Sadar Saat Malam G30S/PKI 6 Jenderal dan 1 Perwira Dibunuh?
Upaya mengalihkan perhatian Warga Lubang Buaya pada malam pembantaian tujuh jenderal diungkap saksi sejarah G30S/PKI, Yasin (71).
Ia menyebut. malam itu, PKI menggelar pesta kesenian reog ponorogo, pentas lawak, hingga layar tancap.
"Seingat saya, banyak warga yang menyaksikan reog ponorogo," kata Yasin kepada Tribun Network.
Kala itu, sejumlah truk hingga bus hilir mudik melintas masuk ke arah tempat yang sekarang menjadi Monumen Pancasila Sakti.
Menurut dia, tidak ada satupun warga yang menaruh curiga.
Lantaran, mereka sudah kalut dalam acara kesenian.
"Rumah saat itu sangat jarang,"
"Dan kebanyakan, masih pohon karet,"
"Sehingga, warga tidak mengetahui pasti apa yang terjadi," ujarnya.
Sampai akhirnya, terbongkar penemuan mayat 7 jenderal di dalam sebuah sumur.
"Setelah ditemukan baru sadar, kalau pas waktu saya sama warga di sini nonton layar tancap dan reog," ucapnya.
Yasin baru tersadar, tronton yang melintas, kemungkinan membawa mayat dan para pahlawan.
"Soalnya ramai tuh tentara pakaian lengkap dan bawa senjata," ungkap dia.
Ia pun memberi pesan kepada generasi penerus bangsa.
Supaya, tidak mudah terhasut kelompok tertentu.
Yasin berpandangan, zaman dulu banyak orang yang mudah termakan iming-iming.
Sehingga, PKI menjadi partai besar.
"Jangan sampai tertipu, karena misalnya ditawari duit,"
"Kita jangan terburu-buru soal itu."
"Harus melihat ujungnya seperti apa,"
"Kita tidak ingin peristiwa PKI terulang," pungkasnya.
Baca Juga: Punya Hubungan Dengan G30S/PKI, Apa Tujuan Organisasi Perempuan Indonesia Gerwani?