Ada Sosok Misterius Yang Menjadi Penembak Ketiga Saat Eksekusi Brigadir J Selain Bharada E Dan Ferdy Sambo, Komnas HAM Curigai 2 Sosok Ini Ikut Tembak Brigadir J, 1 Belum Masuk Penjara

Minggu, 11 September 2022 | 10:40
Youtube Polri TV

Komnas HAM menduga ada orang ketiga yang ikut menembak Brigadir J selain Bharada E dan Ferdy Sambo. Apakah Kuat Maruf atau Putri Candrawathi?

Komnas HAM menduga ada orang ketiga yang ikut menembak Brigadir J selain Bharada E dan Ferdy Sambo. Apakah Kuat Maruf atau Putri Candrawathi?

Suar.ID -Dalam kasus penembakan Brigadir J, benarkah hanya Bharada E dan Ferdy Sambo yang menjadi eksekutor?

Atau jangan-jangan ada penembak lagi, penembak ketiga atau keempat, selain Ferdy Sambo dan Bharada E?

Menurut Komnas HAM, ada orang ketiga yang juga mengeksekusi Brigadir J hingga tewas.

Hal itu berdasarkan pada uji balistik peluru di tubuh Brigadir J, menurut Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik.

Awalnya Rosiana Silalahi bertanya soal Ferdy Sambo yang tidak mengakui ikut menembak dalam rekonstruksi.

"Sambo tidak mengaku, kami temukan bukti dari autopsi dan uji balistik, jenis pelurunya tidak satu dan lebih dari 1 senjata," kata Taufan.

"Bisa jadi, lebih dari dua senjata dan kemungkinan ada pihak ketiga. Ada pihak ketiga dalam penembakan Yosua."

Di internal Komnas HAM, sebut Taufan, sudah ada obrolan yang adanya pihak ketiga yang menembak Brigadir J.

"Betulkita temukan dua orang ini, itu pun disangkal Sambo," kata Taufan lagi.

"Dimungkinkan ada orang ketiga, supaya penyidik mendalami dengan bukti-bukti yang lebih kuat. Terbuka peluang ibu Putri atau Kuat juga ikut nembak."

Sementara di sisi lain,Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto menyebut itu masih sebatas dugaan.

"Dugaan kan bisa saja ya," kata Agus saat dihubungi wartawan, Senin (5/9/2022).

Walaupun demikian, dia menyebut,proses penyidikan tentunya didasari persesuaian keterangan saksi hingga ahli sesuai dengan Pasal 182 KUHP.

Tribunnews

Komnas HAM menduga ada orang ketiga yang ikut menembak Brigadir J selain Bharada E dan Ferdy Sambo. Apakah Kuat Maruf atau Putri Candrawathi?

"Namun kembali mendasari teori pembuktian 182 KUHAP harus didasarkan atas Persesuaian keterangan para pihak (saksi maupun mahkota), keterangan saksi yang memiliki keahlian dibidangnya, persesuaian keterangan mereka akan menjadi petunjuk, didukung bukti-bukti lainnya yang bernilai petunjuk," jelasnya.

Kita tahu, kasus penembakan Brigadir J masih menjadi teka-teki hingga sekarang.

Terutama soal apa sebenarnya motif di balik penembakan tersebut.

Tak hanya itu, siapa saja yang menembak Brigadir J hingga tewas pun terus menjadi perdebatan.

Awalnya, hanya Bharada E yang disebut menembak.

Kemudian seiring dengan berkembangnya kasus, Ferdy Sambo juga diduga ikut menembak.

Tapi anehnya, saat rekontruksi penembakan Brigadir J, Ferdy Sambo malah tidak mengakui ikut menembak.

Belakangan, muncul dugaan, bahwa yang menembak tidak hanya Bharada E dan Ferdy Sambo.

Ada sosok ketiga yang juga ikut menembak.

Komnas HAM sendiri mencurigai dua sosok ini: Putri Candrawathi dan Kuat Maruf.

Keempatnya, Ferdy Sambo, Bharada E, Putri Candrawathi, dan Kuat Maruf, sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus penembakan Brigadir J.

Tak ketinggalan juga Bripka Ricky Rizal, juga sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Bripka Ricky sendiri mengaku sempat diperintah oleh Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J, tapi dia menolak karena tak kuat mental.

Perintah itu kemudian dilimpahkan kepada Bharada E yang adalah ajudan termuda di rumah Ferdy Sambo.

Bripka Ricky ditetapkan sebagai tersangka karena dia berada di lokasi penembakan.

Selain itu, Bripka Ricky juga disebut tidak melaporkan rencana penembakan Brigadir J padahal dia mengetahuinya.

Tribunnews.com/ Irwan Rismawan/ Tribunjambi/ Aryo Tondang/ wartakota/ Yulianto/ istimewa

Kloase lima tersangka pembunuhan Brigadir J: (dari kiri ke kanan) Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, Bripka Ricky Rizal alias Bripka RR, dan Kuat Ma'ruf

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya