Suar.ID -Tanpa sepengetahuan khalayak, Bharada E ternyata sudah diperiksa menggunakan lie detector sejak sebulan yang lalu.
Melalui alat pendeteksi kebohongan itu, Bharada E mengakui siapa saja yang menembakn Brigadir J dalam kasus penembakan Brigadir J.
Hal itu disaampaikan Ronnyu Talapessy kepada wartawan pada Sabtu (10/9) kemarin.
"Klien saya menjawab, saya pertama dan FS yang menembak terakhir," kata Ronny, dilansir Kompas.com.
Jika merujuk pada hasil pemeriksaan lie detector itu, Bharada E jujur dengan jawaban-jawabannya.
Penggunaan alat pendeteksi kebohongan kepada Bharada E, kata Ronny, dilakukan sejak dia membeberkan bukti yang berbeda dengan keterangan awal.
Di awal, Bharada E menyebut Brigadir J tewas setelah terjadi tembak-menembak dengan dirinya.
Aksi tembak-menembak antara Brigadir J dan Bharada E itu adalah bagian dari skenario yang dirancang oleh Ferdy Sambo.
Bharada E kini lebih dekat ke Tuhan
Menurut keterangan Ronny, Bharada E kini lebih dekat ke Tuhan.
Dia juga membeberkan kondisi terbaru Bharada E yang dia sebut dalam kondisi yang sangat baik.
Selama menjalani proses pemeriksaan kasus penembakan Brigadir J ini, Bharada E disebut sering menyibukkan diri untuk beribadah.
"Sekarang posisinya lebih dekat kepada Tuhan, banyak berdoa," kata Ronny.
Meski begitu, Bharada E mengaku masih punya trauma pascakematian Brigadir J.
Itulah kenapa assesment dan terapi psikologi terus dilakukan secara berkala.
"Kemarin terapinya 1,5 jam," tambahnya.
Selanjutnya, Ronny akan meminta penyidik Polri untuk mempertemukan Bharada E dengan keluarganya.
Tujuannya untuk memulihkan kondisi mental Bharada E yang masih terguncang.
Katanya, sejak ditetapkan sebagai tersangka, Bharada E disebut belum bertemu dengan keluarganya.