Mengaku mendapat pelecehan seksual, Putri Candrawathi disebut panggil Brigadir J ke kamarnya setelah jatuh di kamar mandi.
Suar.ID -Mengaku mendapat pelecehan seksual, Putri Candrawathi malah mencari-cari sosok Brigadir J saat dirinya tergolek di kamar usai terjatuh di kamar mandi.
Hal itu disampaikan oleh Bripka Ricky Rizal melalui kuasa hukumnya, Erman Umar.
Dalam pengakuannya, Bripka Ricky mendapat perintah dari Putri Candrawathi untuk memanggil Brigadir J.
Perintah itu dia dapatkan setelah mendengar cerita dari Kuat Maruf dan Susi jika majikan mereka tergeletak di kamar mandi.
Bripka Ricky yang menemani Brigadir J menemui Putri Candrawathi naik kamarnya, tapi dia hanya menunggu di luar.
Brigadir J disebut ajudan istimewa bagi keluarga Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Buktinya, dia mendapat fasilitas yang lebih dibanding ajudan lainnya, di mana dia menjadi satu-satunya ajudan yang punya kamar sendiri.
Begitu keteranganKetua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Edwin Partogi Pasaribu.
"Brigadir J punya kamar sendiri di Saguling, hanya dia yang punya di Saguling, (ajudan yang lain) enggak," kata Wakil LPSK Edwin Partogi, Senin.
Selain itu, dia juga bilang bahwaBrigadir J sudah dianggap seperti keluarga sendiri oleh Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Hal ini terlihat dari kepercayaan yang diberikan kepadanya untuk memegang anggaran kebutuhan semua ajudan Sambo.
Edwin menuturkan, dugaan pelecehan yang dilakukan Brigadir J terhadap Putri tidak masuk akal.
Pasalnya, dalam rekonstruksi tergambar bahwa setelah peristiwa yang disebut pelecehan itu Putri masih mencari-cari dan memanggil Brigadir J.
"Ketika rekonstruksi masih tergambar bahwa PC masih bertanya kepada RR di mana Yoshua?" ujarnya.
"Jadi korban bertanya-tanya kepada tersangka lain untuk menghadap dirinya ke kamar, itu suatu hal yang unik," lanjutnya.
Padahal, korban kekerasan seksual seharusnya mengalami trauma luar biasa, sementara PC justru masih bisa bertemu dengan Brigadir J.
Selain itu, Putri juga tidak mengusir Brigadir J setelah mengalami dugaan kekerasan seksual.
Maka Edwin Partogi menilai, tidak masuk akal jika Brigadir J diduga melecehkan Putri Candrawathi.
Menurut dia, dalam rekonstruksi pembunuhan Brigadir J, tergambar bahwa setelah peristiwa yang disebut pelecehan itu, Putri memanggil Brigadir J.
"Ketika rekonstruksi masih tergambar bahwa pasca-peristiwa kekerasan seksual di Magelang, PC masih bertanya kepada RR di mana Yoshua? dan Yoshua masih menghadap PC di kamar. Jadi korban bertanya kepada pelaku dan pelaku menghadap korban di kamar, itu suatu hal yang unik," kata Edwin, Senin (5/9/2022).
"Korban kekerasan seksual kan mengalami trauma luar biasa, ini (Putri) masih nyari terduga pelaku, dan masih bisa ketemu terduga pelaku di kamarnya. Jadi ya sulitlah untuk dipahami," ujar dia.
Hal yang sulit dipahami lagi, kata Edwin, setelah terjadi dugaan kekerasan seksual, Putri tidak mengusir J.
Padahal, saat itu posisi Putri sebagai tuan rumah.
"Kalau dalam konteks kekerasan seksual bisa tinggal sama pelaku itu sulit dipahami, karena korban kan stres trauma depresi, kok masih bisa tinggal serumah?" ucap Edwin.
Edwin juga mempertanyakan sikap Putri yang tak melaporkan dugaan kekerasan seksual ke polisi setelah peristiwa terjadi.
Padahal, bila kasus tersebut segera dilaporkan, polisi bisa mendapatkan bukti saintifik berupa hasil visum atau cairan sperma yang mungkin tertinggal dari kekerasan seksual yang terjadi.
"Ibu PC kan istri jenderal, kalau telepon polisi, polisinya datang. Kalau polisi (sudah datang) kan bisa dilakukan visum segera," kata dia.
"Kalau sekarang kan enggak ada yang bisa dibuktikan dari klaim. Dari klaim dugaan kekerasan seksual di Magelang saat ini tidak memiliki bukti yang saintifik".