Satu Indonesia Akhirnya Tahu Kebohongannya, Ferdy Sambo Ucapkan Hal Kejam Ini pada Kapolri: Dia Mengakui

Kamis, 08 September 2022 | 12:36
Kompas.com

Penampakan Irjen Ferdy Sambo setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus penembakan Brigadir J, terlihat lebih kurus dari sebelumnya.

Suar.ID - Kasus pembunuhan berencana pada Brigadir J perlahan menemukan titik terang.

Ferdy Sambo yang telah ditetapkan sebagai tersangka akhirnya mengakui kebohongannya.

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan bahwa Ferdy Sambo menemuinya sesaat setelah menembak mati Brigadir J.

Ia juga membeberkan reaksi Ferdy Sambo setelah rekayasanya terbongkar.

Kapolri membeberkan isi percakapannya dengan Ferdy Sambo dalam acara Satu Meja Forum Rabu (7/9/2022) kemarin.

Menurut Jenderal Sigit, pihaknya sempat mengalami kesulitan dalam penyelidikan kasus kematian Brigadir J.

Pasalnya, Ferdy Sambo menceritakan skenario penembakan Brigadir J sesuai dengan versinya dan bertahan seakan itu hal yang benar terjadi.

Kepada Kapolri dan sejumlah anggota polisi yang lain, Ferdy Sambo menyebut kematian Brigadir J dilatarbelakangi dengan peristiwa tembak menembak antara Bharada E dan Brigadir J.

"Memang awalnya agak sulit karena memang diawal-awal saudara FS ini menceritakan peristiwa skenario yang terjadi di Duren Tiga peristiwa tembak menembak dan itu disampaikan ke banyak orang termasuk saya," ucap Kapolri.

Saat bertemu dengan Ferdy Sambo, Kapolri mengaku sempat meminta mantan Kadiv Propam itu agar menceritakan hal sejujurnya terkait kematian anak buahnya di rumah dinas Duren Tiga.

"Saat itu saya tanya ke yang bersangkutan 'kamu jujur, kamu terlibat atau tidak'," jelas Kapolri.

Kala itu sambil berlinang air mata, Ferdy Sambo mengatakan apa yang ia sampaikan benar adanya.

Tak cuma itu, Ferdy Sambo bahkan sampai berani mengucapkan sumpah di depan Kapolri.

"Dia bersumpah, sampai beberapa kali saya tanyakan," ucap Kapolri.

Kapolri lalu mengatakan kepada Ferdy Sambo bahwa kasus tersebut akan diusut sesuai fakta.

"Saya tanyakan karena saya akan proses ini sesuai fakta, jadi kalau kira-kira peristiwa tidak seperti itu ceritakan, tapi kalau seperti itu nanti kita buktikan sesuai fakta," tuturnya.

Kapolri mengaku dua kali menanyakan hal tersebut kepada Ferdy Sambo.

Namun, Ferdy Sambo selalu membantah mengenai keterlibatannya dalam kematian sang ajudan di rumah dinasnya tersebut.

"Termasuk setelah Richard mulai berubah keterangannya. Saya minta FS untuk dipanggil, sebelumnya dihubungi dengan telepon, oleh anggota kita dioudspeaker. Saya tanya, dia jelaskan lagi bahwa dia masih tidak mau mengakui," kata Listyo.

Bahkan sampai Ferdy Sambo kembali tiba di ruangan Listyo untuk yang kesekian kalinya, Ferdy Sambo tetap pada skenarionya bahwa yang terjadi adalah tembak menembak.

"Sampai datang di tempat saya, saya tanya sekali lagi. Dia masih bertahan, ''memang begitu faktanya' kata dia," ujar Listyo menirukan jawaban Ferdy Sambo.

"Kemudian dari keterangan-keterangan yang ada, dari persesuaian-persesuaian, didalami lagi," katanya.

Awalnya kata Listyo, Ferdy Sambo di tempatkan di tempat khusus (patsus) di Mako Brimob, karena pelanggaran kode etik.

Di sanalah dia mengakui perbuatan pembunuhan berencana, setelah timsus menemukan sejumlah bukti keterangan dan persesuaian.

"Pada saat dia di dipatsus-kan, 2 hari kemudian dia mengakui perbuatannya. Jadi memang bahasa dia, 'Namanya juga mencoba untuk bertahan'. Begitu," kata Listyo menirukan ucapan Ferdy Sambo setelah kebohongannya terbongkar.

Menurut Listyo terbongkarnya kasus ini berkat kerja keras dari tim semuanya.

"Termasuk bagaimana kita ingin membongkat kasus ini seterang-terangnya, Alhamdulilah bisa terungkap," ujarnya.

Baca Juga: Kelabakan Diisukan Nikah Siri dengan Ferdy Sambo, Penampilan AKP Rita Kepergok Berubah Drastis: Baru Kali Ini

Editor : Rahma Imanina Hasfi

Baca Lainnya