Selain menembak Brigadir J, Bharada E juga mengaku diperintah untuk mengisi magasin pistol Ferdy Sambo yang dipakai menghabisi nyawa Brigadir J
Suar.ID -Ada pengakuan baru dari Bharada E terkait penembakan Brigadir J.
Selain disuruh menembak, Bharada E juga sempat disuruh mengisi magasin pistol milik Irjen Ferdy Sambo yang dipakai untuk menghabisi nyawa Brigadir J.
Baru enam bulan bertugas, apa yang menjadi alasan Bharada E mau menerima perintah dari Ferdy Sambo itu?
Menurut keterangan Ronny Talapessy, kuasa hukum Bharada E, kliennya itu adalah ajudan yang dipanggil paling terakhir oleh Ferdy Sambo.
"Klien saya itu dipanggil terakhir," kata Ronny di acara Dua Sisi tvOne, Minggu (4/8) kemarin.
"Kemudian diserahkan kotak magasin untuk diisi. Dalam posisi itu kan ada perintah."
Ketika memerintah, kata Ronny, Ferdy Sambo bilang kepada Bharada E bahwa istrinya, Putri Candrawathi, dilecehkan oleh Brigadir J di Magelang, Jawa Tengah.
Perintahnya, "Ibu (Putri Candrawathi) dilecehkan, kamu yang bisa menembak (Brigadir J)," kata Ronny, menirukan pengakuan Bharada saat mendapat perintah dari Ferdy Sambo.
Kenapa Bharada E tidak bisa menolak perintah Ferdy Sambo?
Padahal seniornya yang lain, Bripka RR, bisa menolaknya?
Menurut Ronny ada alasan psikologis yang membuat Bharada E tidak bisa menolak perintah itu.
Selain itu, status Bharada sebagai sosok yang baru bekerja dengan Ferdy Sambo juga jadi alasan lain.
"Jadi ketika dia menerima perintah itu, dia tidak bisa menolak karena ada background psikologis," kata Ronny.
"Kedua, Bharada E ini kerjanya baru enam bulan jalan. Jadi sangat baru dan pangkat paling rendah."
Kita tahu, Bharada E adalah orang yang paling pertama ditetapkan sebagai tersangka kasus penembakan Brigadir J.
Tapi kemudian dalam kesaksiannya, Bharada E mengaku bahwa dirinya melakukan itu semua setelah mendapatkan perintah dari atasannya.
Dalam hal ini adalah Irjen Ferdy Sambo.
Bharada E juga kemudian meralat pernyataannya yang menyebut bahwa tewasnya Brigadir J disebabkan oleh kejadian tembak-menembak.
Tidak ada tembak-menembak, tegas Bharada E.