Suar.ID - Pada Jumat (26/8/2022), istri Ferdy Sambo, PC ini akhirnya diperiksa sebagai tersangka di Bareskrim Polri terkait kasus tewasnya Brigadir J.
Kala diperiksa ini, geraktubuh istri Ferdy Sambo ini pun dikuliti habis oleh pakar ekspresi ini.
Sang pakar ekspresi ini pun sempat pertanyakan soal lingkungan, ada apa ya?
Untuk diketahui, istri Ferdy Sambo kala diperiksa ini terlihat kenakan baju serba hitam.
Ia juga terlihat berjalan cepat seperti mencoba hindari awak media yang telah nantikan dirinya.
Cara berjalan istri Ferdy Sambo ini kala baru masuk ke Bareskrim Polri pun jadi sorotan.
Bahkan, seorang pakar mikro ekspresi pun mencoba kuliti gerak tubuh istri Ferdy Sambo ini.
Hal ini diketahui lewat video yang diunggah di kanal YouTube tvOneNews pada Sabtu (27/8/2022).
Dalam video ini pakar mikro ekspresi, Monica Kumalasari soroti cara berjalan istri Ferdy Sambo.
Tak cuma cara berjalan, ia juga soroti respon orang-orang yang ada di sekitarnya.
Selain nampak berusha melindungi, orang-orang di sekitar itu puun buat strategi.
Strategi yang dimaksud ini yaitu agar istri Ferdy Sambo lolos dari kejaran media yang sedang menunggu.
Ini terlihat dari adanya 2 mobil yang dibawa oleh pihak istri Fersy Sambo ke Bareskrim Polri.
Awalnya, Monica ini ungkap kalau dilihat dalam video ini tak ada yang mengiras sosok berbaju hitam ini adalah istri Ferdy Sambo.
“Kalau kita lihat ketika beliau datang,
"kita juga enggak menduga kalau ini Ibu PC,” kata Monica Kumalasari.
Ia juga soorti soal wanita yang kemudian hampiri istir Ferdy Sambo.
“Kemudian ketika turun dari mobil sendiri,
"ada sang ibu yang mendekati pakai baju putih,” jelasnya.
Monica sendiri akui merasa heran.
Bagaimana bisa istri Ferdy Sambo ini dipapah kala masuki ruang pemeriksaan.
“Kemudian ketika berjalan padahal menurut saya temponya juga tidak seperti orang sakit,
"tapi kenapa harus dipapah,” ujarnya.
Ia menganalisis gerakan istri Ferdy Sambo ini sebagai bentuk perlindungan.
“Ini adalah mengkondisikan bahwa kamu butuh perlindungan ibu.
"Baik itu karena sakit atau perlindungan secara mental.
"Walaupun dikatakan dalam kondisi sehat,” jelasnya.
Selain itu, ia pun jelaskan kalau hal ini bisa dibilang bahasa non verbal yang harus diamati.
“Ada apa dengan lingkungan sekitarnya?
"Seperti apa persepsi lingkungan sekitarnya memandang ibu PC ini sendiri,” kata dia.
“Dan kita lihat di sini bahwa beliau dikondisikan sebagai perlu bantuan lah kalau dipapah, harusnya bisa berjalan sendiri.
"Ada pengawalan tapi tidak dengan bahasa non verbal seperti itu,” tambahnya.