Bharada E Melihat Ada Yang Aneh Dengan Sosok Ini Saat Di Magelang, Tetiba Ajak Brigadir J Semobil Dengannya, Biasanya Dengan Putri Candrawathi

Minggu, 28 Agustus 2022 | 08:34
Tribun Manado

Terkait penembakan Brigadir J, Bharada E mengaku sudah melihat keanehan sejak masih di Magelang. Selain Putri Candrawathi yang menangis, dia juga melihat hal tak biasa ketika Brigadir RR mengajak Brigadir J semobil.

Bharada E mengaku sudah lihat keanehan sejak di Magelang: Putri Candrawathi menangis, juga tiba-tiba Brigadir RR mengajak Brigadir J semobil.

Suar.ID -Bharada E mengaku melihat beberapa keanehan terjadi di Magelang, Jawa Tengah, menjelang penembakan Brigadir J.

Selain Putri Candrawathi yang menangis, Bharada E juga melihat Brigadir RR mengajak Brigadir J semobil saat pulang ke Jakarta dan Magelang.

Bharada E juga diminta untuk tidak ikut campur oleh Kuat Maruf saat menanyakan kepada Putri Candrawathi menangis.

Magelang, 6 Juli 2022.

Itu adalah hari di manaIrjen Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi sedang merayakan ulang tahun pernikahan mereka.

Pesta ulang tahun berlangsung dari 6 Juli 2022 sekitar pukul 22.00 WIB hingga 7 Juli dini hari, sekitar pukul 01.00 WIB.

Ketika pesta berlangsung, semua masih baik-baik saja.

Tapi menurut Bharada E, setelah pesta, Irjen Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi sudah mulai bertengkar.

Tapi, "Richard tidak tahu apa yang diributkan," kata Deolipa Yumara.

Bharada E sendiri, bersama Brigadir J, turun ke bawah untuk istirahat.

Esoknya, 7 Juli 2022, sekitar pukul 08.00 WIB, Irjen Ferdy Sambo kembali ke Jakarta.

Bharada E sendiri masih berada di Magelang, bersama Putri Candrawathi, Bhrigadir J, Brigadir RR, dan Kuat Maruf.

Susi, pembantu Putri, juga masih ada di situ.

Arsip Istimewa/HO
Arsip Istimewa/HO

Bharada E mengaku sudah lihat keanehan sejak di Magelang. Putri Candrawathi menangis, juga tiba-tiba Brigadir RR mengajak Brigadir J semobil.

Di hari itu, Bharada E dan Brigadir RR mendapat tugas untuk mengantarkan makanan ke anak Putri Candrawathi di sekolah Taruna Nusantara.

Sementara Putri Chandrawati di rumah bersama Kuwat, Susi dan Brigadir J.

Ketika berada di perjalanan, Bharada E mendapat telepon dari Putri Candrawathi.

Saat menerima telepon, Bharada E kaget karena Putri Candrawathi sudah dalam kondisi menangis.

Bharada E lalu menyerahkan teleponnya ke Brigadir RR.

"Di Magelang itu Ricky dan Richard itu diperintahkan antar makanan anaknya Pak sambo di Taruna Nusantara sekitar jam 6 sore," kata Deolipa.

"Lalu Richard ditelepon Putri yang bertanya, Ricky dimana? Tolong kemari sembari menangis. Richard ngasih handphone ke Ricky. Lalu mereka buru-buru pulang."

Bharada E tidak tahu apa yang dibicarakan Putri Candrawathi bersama Brigadir RR, yang jelas keduanya langsung pulang.

Sesampainya di rumah, keduanya langsung bertemu dengan sopir Putri Candrawathi, Kuat Maruf.

Bharada E dan Brigadir RR hendak melihat kondisi Putri tapi dicegah oleh Kuat Maruf.

"Kata Kuwat, Sudah Richard, jangan ikut campur," kata Deolipa.

Ketika itu, Brigadir J sendiri sudah berada di lantai bawah.

Bharada E dan Brigadir R katanya sempat bertemu Brigadir J.

Keduanya lalu henda ke lantai atas melihat Putri.

Tapi karena dilarang Kuwat, mereka turun lagi ke bawah.

Kolase Tribun Manado/Handou
Kolase Tribun Manado/Handou

Bharada E mengaku sudah lihat keanehan sejak di Magelang. Putri Candrawathi menangis, juga tiba-tiba Brigadir RR mengajak Brigadir J semobil.

Ketika Putri Candrawathi menangis, dia hanya ditemani oleh Kuat, Susi, dan Brigadir J.

Keanehan kembali terjadi saat balik ke Jakarta.

Nggak seperti biasanya, Brigadir RR, yang pangkatnya paling tinggi dari semua ajudan Ferdy Sambo, menyuruh Brigadir J satu mobil dengan dirinya.

Bharada E sendiri satu mobil dengan Putri Candrawathi, seorang staf, dan Kuat Maruf.

Menjelang sore hari, mereka sampai di Jakarta, persisnya di rumah pribadi Irjen Ferdy Sambo.

Di sana sudah ada Irjen Ferdy Sambo.

Setelah tes PCR, mereka semua ke rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga, yang diduga sebagai TKP utama penembakan Brigadir J.

Tak berselang lama, Putri Candrawathi kembali ke rumah pribadinya dengan pakaian yang sudah ganti.

Tag

Editor : Moh. Habib Asyhad