Suar.ID - Keamanan merupakan salah satu aspek yang harus diperhatikan dalam segala hal, tak terkecuali ketika menyewa kamar hotel.
Jangan sampai hal tak diinginkan apalagi membahayakan terjadi.
Seperti yang dialami seorang wanita bernama Long.
Belum lama ini Long pergi ke Kota Zhengzhou, Provinsi Henan, China.
Dilansir dari eva.vn, Long pergi ke sana untuk mengunjungi seorang teman dan jalan-jalan.
Long pun menyewa kamar hotel yang cukup bersih dan luas.
Malam itu, Long pulang ke hotel setelah lelah bermain.
Ia juga memutuskan untuk tidur lebih awal.
Sekitar pukul 3 pagi, Long tiba-tiba terbangun karena suara aneh.
Long mencoba tenang dan tidak panik.
Ia menyadari bahwa seseorang sedang mencoba membuka pintu kamar hotelnya.
Kala itu Long tidur sendirian, tanpa sehelai kain untuk menutupi tubuhnya, ia pun sangat ketakutan.
Untungnya, ada 2 kunci pengaman di pintu, jadi orang di luar sulit membukanya.
Long merasa sedikit lebih aman, memberanikan diri mendekati pintu, dan bertanya siapa yang berdiri di luar.
Sontak saja suara laki-laki menjawab, meminta tolong Long membuka pintu untuknya.
Tentu saja Long tak kenal pria itu dan tak setuju untuk membuka pintu.
Long kemudian mengatakan bahwa mungkin pria itu telah memasuki ruangan yang salah.
Pria tersebut kemudian pergi.
Meski begitu, Long tetap tidak bisa tidur karena sangat ketakutan.
Keesokan paginya, Long langsung mendatangi manajer hotel, meminta penjelasan tentang masalah yang ia alami.
Ia mengaku keselamatannya terancam, padahal dia sudah membayar sewa kamar tetapi hotel tidak menjamin keselamatannya.
Jika malam itu Long tidak mengunci pintu dengan hati-hati, ia tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi.
Long lantas menelepon wartawan agar bersaksi untuknya.
Di bawah tekanan Long, pihak hotel memeriksa kamera CCTV di lorong.
Tampak seorang pria mencoba membuka pintu kamar Long pada pukul 3 pagi.
Alih-alih minta maaf, pihak hotel malah menyalahkan Long, mengatakan bahwa dia dan pria itu adalah kenalan.
Long dengan cepat menyangkal hal tersebut. Ia menegaskan bahwa tidak mengenal pria itu dan merasa hotel telah memfitnahnya untuk menghindari rasa bersalah.
Long kemudian memberikan bukti yang tak terbantahkan.
Ternyata pada malam itu, Long diam-diam menyalakan mode perekaman di ponselnya sebelum menanyai pria yang mencoba masuk ke kamarnya.
Dari obrolan yang terekam, jelas bahwa Long dan pria itu tidak saling mengenal.
Pada akhirnya manajer hotel harus mengakui kesalahannya.
Petugas front desk yang kala itu bertugas ternyata ketiduran sehingga terjadi kesalahpahaman.
Ia mengatakan saat itu ada pria mabuk dan memberinya nomor kamar yang salah.
Namun petugas front desk tidak memeriksa ulang dan langsung memberinya kartu kamar baru, akibatnya dia memasuki kamar Long, berpikir itu adalah kamarnya.
Setelah kebenaran terungkap, resepsionis dan manajer hotel membungkuk kepada Long.
Hotel juga memberi Long voucher makan gratis, berharap dia memaafkan dan tak memperkarakan.
Lantaran tak mau menyulitkan orang lain, Long setuju untuk damai.