Sekelas Kuasa Hukum juga Kena Prank? Sosok Ini Beberkan Alasan Dulu Yakin Istri Ferdy Sambo Dilecehkan Brigadir J, Lihat Ini

Jumat, 19 Agustus 2022 | 09:38
(Nova.gid.id & Kompas.com)

Kolase foto Putri Candrawathi beserta Ferdy Sambo dan Brigadir J

Suar.ID - Patra M Zen, pengacara Putri Candrawathi merasa telah jadi korban prank sang klien.

Ia tertipu soal dugaan pelecehan seksual yang ternyata tidak pernah dilakukan Brigadir J.

Lantas, apa yang membuat Patra M Zen dulu sangat bersemangat dan yakin Putri Candrawathi istri Irjen Ferdy Sambo dilecehkan Brigadir J?

Bareskrim Polri memastikan tidak ada pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi di rumah dinas suaminya Irjen Ferdy Sambo di Komplek Duren Tiga, Jakarta Selatan dengan terlapor Brigadir J.

Bahkan kasus ini dianggap obstruction of justrice atau upaya penghalangan penyidikan kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Terkait hal ini, kuasa hukum Putri Candrawathi, Patra M Zen, mengaku dirinya mendapat prank atau dibohongi oleh kliennya dan pihak Irjen Ferdy Sambo, terkait dugaan pelecehan seksual Putri Candrawathi di Duren Tiga, tersebut.

"Jadi yang mau saya sampaikan ini adalah saya pun diberikan informasi yang keliru. Kalau bahasa sekarang ya kena prank juga lah," kata Patra M Zen di acara talkshow Rosi bersama Rosianna Silalahi di akun YouTube Kompas TV, Kamis (18/8/2022) malam.

"Seorang kuasa hukum juga kena Prank? Dibohongi?," tanya Rosi.

Pertanyaan ini kata Rosi karena berdasarkan fakta sebelumnya Patra M Zen tampak menggebu-gebu sekali membela Putri Candrawathi dan meyakini bahwa terjadi pelecehan seksual terhadapnya di Duren Tiga.

Kolase Tribunnews, KompasTV
Kolase Tribunnews, KompasTV

Patra M Zen, mantan kuasa hukum Putri Candrawathi merasa kena prank oleh kliennya

"Landasannya kan saling percaya. Bahwa ternyata saya juga kena prank, belakangan baru tahu kan. Baru tahunya apa, ternyata memang tidak ada peristiwa ataupun unsurnya tidak terpenuhi kan, dibilang oleh Bareskrim, begitu," kata Patra.

"Makanya tadi yang disampaikan Direktur Tindak Pidana Umum, kalaupun ada motif di Magelang kayak gitu," kata Patra.

"Saya mau masuk begini, Anda menyebut kena prank atau dibohongi. Anda mau lempar handuk, seolah-olah juga jadi korban dibohongi? Siapa yang berbohong pada Anda, Ferdy Sambo atau Ibu Putri?," tanya Rosi.

"Keterangan ini kan juga berdasarkan keterangan Ibu," kata Patra.

"Jadi Ibu Putri berbohong pada anda?," potong Rosi.

"Memberikan Informasi yang keliru lah begitu, tidak lengkap," jawab Patra.

Rosi lalu kembali menanyakan apakah Putri Candrawathi mengatakan langsung kepada Patra M Zen, bahwa pelecehan itu terjadi di Duren Tiga?

"Yang saya lihat itu pada waktu, hasil pemeriksaan saja. Kalau secara langsung tidak," katanya.

Rosi kembali mendesak, apakah informasi dan kesaksian pelecehan itu didengar Patra dari Ferdy Sambo atau Putri.

"Untuk yang awal, pertama saya tahu itu dari membaca berkas. Setelah baca berkas saya gak tanya lagi, karena saya sudah langsung percaya pada waktu itu," ujar Patra.

"Sekelas Anda, aktivis. latar belakang YLBHI, banyak membela kelompok tertindas, dari hanya melihat berkas langsung percaya?," tanya Rosi.

STIMEWA/Tangkap layar YouTube CNN
STIMEWA/Tangkap layar YouTube CNN

Peristiwa di Magelang mulai terkuak, Putri Candrawathi istri Ferdy Sambo sempat kirim pesan ke adik Brigadir J

"Sebaliknya, untuk apa saya tidak percaya begitu," balas Patra.

"Kenapa saya tidak yakin bahwa anda kena prank atau dibohongi. Karena anda ingin melempar handuk atau melepaskan tanggung jawab, sesungguhnya bukan karena anda dibohongi. Anda termasuk pengacara yang menghalang-halangi penyidikan atau ingin menutupi kasus pembunuhan," kecam Rosi.

"Jadi begini, seluruh laporan itu sudah dilakukan. Makanya saya sampaikan tadi kronologisnya, sampai saya diberi kuasa tanggal 24 Juli. Proses dari tanggal 8 sampai tanggal 24 itu, ya saya tidak ikut, proses mendampingi pun ataupun melakukan pendampingan, tidak pernah saya melakukan pendampingan ketika memberikan keterangan," kata Patra.

"Anda begitu bersemangat mengatakan seolah-olah itu terjadi, sekarang melepas tangan," kata Rosi lagi.

"Kalau soal semangat dari dulu, nggak sekarang aja gitu loh," katanya.

"Anda mau lempar tanggung jawab. Mau fee nya sebagai kuasa hukum tapi gak mau bertanggung jawab," katanya.

"Saya bisa dididik sama senior-senior saya dulu, dalam menangani perkara itu, memang hubungannya kepercayaan," jawab Patra.

Ke depan kata Patra, apakah ia masih mendampingi Putri Candrawathi sebagai kuasa hukum atau tidak, semuanya tergantung Putri Candrawathi.

Terkait desakan publik agar juga menjadikan Putri Candrawathi sebagai tersangka pembunuhan Brigadir J, Patra menilai agar penyidik menentukannya sesuai dengan kewenangan dan hasil penyidikan.

"Jadi bukan karena desakan publik atau tekanan sejumlah pihak," kata Patra.

Baca Juga: Mesra Bak Ibu Kandung Sendiri, Istri Ferdy Sambo Sempat Mohon-mohon Ingin Brigadir J jadi Anak Angkat: Biar Aku yang Rawat

Tag

Editor : Rahma Imanina Hasfi