Bahu-membahu Melindungi Raja Kecil! Kelompok Irjen Ferdy Sambo Disebut Sengaja Bergerak Ke Jakarta Untuk Halang-halangai Pengusutan Kasus Penembakan Brigadir J, Bikin Presiden Jokowi Geram

Jumat, 19 Agustus 2022 | 08:09
Kolase Tribun Style

Mahfud MD menyebut kelompok Irjen Ferdy Sambo menyerbu Jakarta untuk menghalang-halangi penyidikan kasus penembakan Brigadir J.

Mahfud MD menyebut kelompok Irjen Ferdy Sambo menyerbu Jakarta untuk menghalang-halangi penyidikan kasus penembakan Brigadir J.

Suar.ID -Kelompok Irjen Ferdy Sambo ternyata tak tinggal diam, mereka disebut bergerak ke Jakarta untuk menghalang-halangi pengusutan kasus penembakan Brigadir J.

Begitu kata Menko Polhumam, Mahfud MD.

Kita tahu, hingga saat ini pengusutan kasus penembakan Brigadir J masih berlarut-larut.

Yang paling tidak jelas dalam kasus penembakan Brigadir J adalah apa motif Irjen Ferdy Sambo menembak anak buahnya sendiri.

Selain itu adalah soal beberapa bukti yang hilang terkait kasus "Jumat Berdarah" ini.

Istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrwathi, juga masih belum mau buka mulut terkait ulah yang diperbuat oleh suaminya.

Kabarnya, Putri Candrawathi baru akan diperiksa hari ini, Jumat (19/8).

Mahfud MD mengatakan anak buah Irjen Ferdy Sambo sempat menghalangi penyidikan kasus tewasnya Brigadir J.

Mahfud mengaku hal tersebut yang membuat penyidik agak lama untuk membongkar kasus Brigadir J ditembak di rumah dinas Sambo.

Mahfud MD mendengar, "Terjadi tarik-menarik di Polri."

"Bahkan grupnya Sambo itu konon dari daerah-daerah meskipun enggak ada tugas di Jakarta datang ngawal ke situ menghalang, upaya menghilangkan jejak itu dan menghalang-halangi penyidikan."

Karena itulah Presiden Jokowi sampai memanggil Kapolri Listyo Sigit Prabowo dan dirinya secara bergantian.

"Terus presiden memanggil Kapolri diberi tahu supaya selesaikan. Sesudah Kapolri berikutnya saya, terpisah. Saya dengan Pak Pramono Anung," ujarnya.

Twitter
Twitter

Bagan yang diduga sebagai jaringan bisnis haram Irjen Ferdy Sambo yang viral di Twitter.

Saat menemui Jokowi, Mahfud mengaku diminta agar meminta Kapolri segera mengumumkan kasus tersebut.

"Ada petunjuk Pak? 'Iya. Itu soal Kapolri itu kenapa lama-lama gitu. Sampaikan ke Kapolri bahwa saya percaya kepada Kapolri bisa menyelesaikan ini masalah sederhana kok, tapi jangan lama-lama, segera diumumkan, gitu kan," ungkap Mahfud menirukan ucapan Jokowi.

Atas perintah Jokowi, Mahfud pun langsung meminta Ketua Harian Kompolnas, Benny Mamoto, untuk mengkomunikasikan arahan tersebut ke Kapolri.

Sementara itu Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI memutuskan akan mengundang Menkopolhukam Mahfud MD dan Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso, terkait kasus pembunuhan Brigadir J yang menjerat mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Keputusan itu diambil dalam rapat pleno yang diadakan MKD DPR, Kamis (18/8/2022).

Wakil Ketua MKD DPR Habiburokhman mengatakan, undangan tersebut terkait pemberitaan yang mengaitkan Ferdy Sambo dan DPR.

MKD DPR bakal mendalami pernyataan Sugeng yang mengatakan ada informasi soal aliran dana ke DPR.

Lantaran jika hal tersebut terbukti benar, maka termasuk pelanggaran hukum dan etika DPR.

"Rapat Pimpinan dan Rapat Pleno MKD DPR RI pagi ini memutuskan untuk mengundang Ketua Indonesia Police Watch (IPW) dan Menkopolhukam Mahfud Md terkait kasus Ferdy Sambo," kata Wakil Ketua MKD DPR Habiburokhman dalam keterangan tertulis, Kamis.

"Kami baca di media online Pak Sugeng mengatakan ada informasi soal aliran dana ke DPR. Kami mau mendalami informasi yang dia maksud itu darimana. Karena jika hal tersebut benar, maka itu merupkan pelanggaran hukum dan etika DPR," imbuhnya.

Kolase YouTube Tribunnews.com dan TRIBUNJAMBI.COM/ARYO TONDANG
Kolase YouTube Tribunnews.com dan TRIBUNJAMBI.COM/ARYO TONDANG

Mahfud MD menyebut kelompok Irjen Ferdy Sambo menyerbu Jakarta untuk menghalang-halangi penyidikan kasus penembakan Brigadir J.

Selain itu, MKD DPR juga akan meminta penjelasan terkait pernyataan Mahfud soal skenario Sambo di kasus pembunuhan Brigadir Yosua.

Pasalnya MKD ingin mendapat informasi apakah ada anggota DPR yang terlibat merancang skenario yang dibuat Ferdy Sambo.

"Sementara Menkopolhukam/Ketua Kompolnas di media menyatakan Sambo rancang skenario dengan menghubungi Kompolnas hingga anggota DPR RI. Kami ingin mendapat informasi apakah ada anggota DPR yang terlibat merancang skenario yang dibuat Ferdy Sambo," pungkasnya.

Tag

Editor : Moh. Habib Asyhad