Inilah 3 Pengibar Bendera di Hari Proklamasi Kemerdekaan yang Jarang Diketahui Orang

Rabu, 17 Agustus 2022 | 17:02
Grid.ID

Suasana pengibaran bendera merah putih di hari proklamasi kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945.

Suar.ID - Tepat pada hari ini (tanggal 17 Agustus 2022), Indonesia merayakan HUT yang ke-77.

Upacara bendera dilakukan di Istana Merdeka dalam merayakan hari kemerdekaan bangsa kita.

Salah satu yang mendapat perhatian besar dalam perayaan HUT RI ke-77 ini tentu saja adalah tiga petugas paskibra yang ditugaskan sebagai pengibar bendera Pusaka.

Tiap tahunnya, seleksi untuk paskibraka, terutama yang mengisi posisi pengibar bendera sangatlah ketat.

Hanya putra putri terbaik saja yang beruntung bisa merasakan posisi ini.

Tahun ini tiga orang yang dipilih untuk menjadi pengibar bendera adalah adalah Rafly Tri Aditama dari provinsi Kalimantan Tengah selaku komandan Kelompok 8, Mario Adhiyaksa dari Sumatera Utara sebagai pembentang bendera, dan Bramantya Rizky Wiratama sebagai pengerek bendara yang mewakili Jawa Barat.

Namun, mungkin banyak orang yang lupa atau malah belum tahu dengan tiga orang pengibar bendera yang bertugas di momen proklamasi kemerdekaan.

Tiga orang berikut ini sangat sangat berjasa dalam mengibarkan bendera pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur No.56 Jakarta.

Berikut profil ketiganya yang dikutip dari Kompas.com:

1. Abdul Latief Hendraningrat

Abdul Latief memiliki nama lengkap Raden Mas Abdul Latief Hendraningrat dan lahir di Jakarta pada 15 Februari 1911.

Abdul Latief Hendraningrat dikenal sebagai anggota PETA (Pembela Tanah Air).

Ketika peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, pangkat Latief Hendraningrat yakni Sudanco (komandan Kompi).

2. Suhud Sastro Kusumo

Dikutip dari Kompas.com, Minggu (14/8/2022), Suhud lahir pada tahun 1920.

Suhud menjadi anggota Barisan Pelopor yang didirikan Jepang.

Sebelum memulai tugas sebagai pengibar bendera pada 17 Agustus 1945, Suhud pernah memiliki peran lain.

Menjelang hari proklamasi, tepatnya di tanggal 14 Agustus 1945, Suhud dan beberapa anggota Barisan Pelopor kala itu, ditugaskan untuk menjaga keluarga Soekarno.

Namun, di tanggal 16 Agustus, Suhud kecolongan dengan diculiknya Soekarno oleh golongan pemuda.

Hal ini lah yang menjadi sebab terjadinya peristiwa Rengasdengklok.

Suhud wafat pada tahun 1986 di usianya yang ke 66 tahun.

3. Surastri Karma Trimurti

Lahir pada 11 Mei 1912 di Desa Sawahan, Boyolali, Karesidenan Surakarta, S.K Trimurti adalah istri Sayuti Melik yang merupakan juru ketik proklamasi.

Setelah Soekarno membacakan teks proklamasi dan berdoa, beliau mengusulkan pengerekan bendera sebaiknya dilakukan seorang prajurit saja.

Hingga kini, pada umumnya dua orang petugas pengibar bendera yang berada di samping kiri dan kanan diisi oleh lelaki.

Sedangkan petugas di tengah yang membawa bendera dan memegang tali bendera adalah perempuan.

Baca Juga: Terbongkar, Putri Candrawathi Ternyata Sempat Diam-diam Kirim Foto Brigadir J Ke Sosok Ini, Bilang Bingung Mau Kasih Gaji Berapa Ke Sang Ajudan: Dia Multitalenta, Bukan Hanya Sebagai Ajudan

Tag

Editor : Adrie Saputra