Akhirnya Misteri Kematian Brigadir J Sudah Menemui Titik Terang, Komnas HAM: Semakin Terang Benderang!

Sabtu, 06 Agustus 2022 | 10:17

Isi chat WA Irjen Ferdy Sambo dengan Brigadir J

Suar.ID - Kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J hingga kini masih menyiksakan misteri.

Namun kini misteri kematian Brigadir J disebut-sebut sudah menemui titik terang dan akan terungkap ke publik.

Seperti diketahui, Brigadir J adalah polisi yang meninggal dunia karena luka tembak di rumah mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7/2022).

Brigadir J disebut-sebut terlibat baku tembak dengan Bharada E.

Baku tembak dipicu dugaan pelecehan Brigadir J terhadap istri Irjen Sambo, PC.

Saling tembak itu akhirnya berujung pada meninggalnya Brigadir J.

Polisi pun kini sudah menetapkan Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E sebagai tersangka pada Rabu (3/8/2022).

Bharada E dijerat Pasal 338 jo Pasal 55 dan 56 KUHP.

Antara

Komisioner Pemantauan/Penyelidikan Komnas HAM Mohammad Choirul Anam (kiri) didampingi Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Nurul Azizah (kanan).

Mengutip dari Kompas.com, Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) M Choirul Anam mengatakan pengungkapan kasus Brigadir J kian temui titik terang.

Hal tersebut dia ungkapkan setelah memeriksa 10 dari 15 ponsel terkait kasus tersebut yang dikumpulkan Direktorat Tindak Pidana Siber Bareksrim Polri.

"Ini (hasil pemeriksaan) yang membuat posisi kami melihat proses apa penanganan kasus Brigadir Yosua ini semakin lama semakin terang benderang," kata Anam dalam konferensi pers, Jumat (5/8/2022).

Anam menjelaskan, data pemeriksaan 15 ponsel bertujuan untuk mengonfirmasi keterangan yang sudah diperoleh Komnas HAM sebelumnya.Salah satunya adalah mencocokan isi percakapan dari ponsel tersebut dengan hasil wawancara dengan keluarga Brigadir J di Jambi.

"Ini enggak kalah penting dan kalau bagi Komnas HAM sangat penting constraint (batasan runtutan) waktu yang sejak awal kami dapatkan dari Jambi," tutur Anam.Namun demikian, Anam tak menjabarkan kepemilikan 15 ponsel tersebut.

Dia mengatakan, hal tersebut lantaran proses pemeriksaan masih berlangsung dan informasi kepemilikan ponsel merupakan bagian yang masih didalami oleh Komnas HAM.

"Kalau pertanyaan itu ponselnya siapa, mereknya apa, itu bagian dari yang mau kami dalami, mau kami sinkronisasi dengan bahan yang sebelumnya kami dapatkan sehingga kami tidak bisa menyebutkan itu ponselnya siapa, mereknya apa," ucap Anam.

Baca Juga: BERITA TERPOPULER: Jerinx Bebas, Nora Alexandra 3 Hari Nggak Keluar Rumah, Ngapain? | Sosok Ini Bongkar Kelakuan Tak Buasa Sule Dan Nathalie Holscher Di Rumah

Editor : Adrie Saputra

Baca Lainnya