'Tiba-tiba', Pilih Tenggak Racun Ketimbang Menyerahkan Diri, Momen Kebersamaan Kopda Muslimin dengan Sang Istri Dibongkar Tetangga, Benarkah Tidak Baik-baik Saja?

Jumat, 29 Juli 2022 | 09:03
Kolase: Tribunnews

Momen terakhir Kopda Muslimin bersama istri diungkap tetangga di Kendal usai pelaku pilih tenggak racun ketimbang menyerahkan diri.

Suar.ID - Pada Kamis (28/7/2022), Kopda Muslimin alias Kopda M yang merupakan otak pelaku penembakan pada istrinya, Rina Wulandari meninggal dunia.

Diketahui, Kopda Muslimin ini meninggal dunia usai nekat tenggak racun di kediaman orangtuanya di Kelurahan Trompo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.

Padahal, sebelumnya, Kopda Muslimin ini sudah sempat disarankan untuk menyerahkan diri.

Usai meninggalnya Kopda Muslimin, tetangga pun bongkar momen kebersamaan pelaku ini dengan sang istri.

Seperti apakah momen kebersamaan terakhir keduanya?

Sebelum ditemukan meninggal dunia, Kopda Muslimin sempat ditetapkan dalam daftar pencarian orang (DPO) atas kasus penembakan istrinya.

Dilansir TribunJateng.com, kini pasca meninggalnya Kopda Muslimin, para tetangganya yang berada di Kelurahan Trompo RT2 RW1, Kecamatan Kota Kendal, Kabupaten Kendal Sunariyah pun bongkar sosok Kopda Muslimin.

para tetangga ini pun sebut keluarga Kopda Muslimin ini dikenal sebagai orang yang baik.

Orangtuanya bahkan sering kali bantu tetangga-tetangga yang membutuhkan bantuan.

Menurutnya, Kopda Muslimin ini selama kecil dikenal sebagai orang baik pada orang-orang disekitarnya.

Terkait kasus penembakan istrinya yang dimotori oleh Kopda Muslimin, tetangga pun merasa tak ada hal yang mencurigakan.

"Orangnya bagus (baik), orangtuanya juga baik," terangnya dikutip dari TribunJateng, Kamis (28/7/2022).

Ia pun sebut kalau Kopda Muslimin ini jarang sekali pulang ke Kendal.

TRIBUN JATENG/SAIFUL MA'SUM
TRIBUN JATENG/SAIFUL MA'SUM

Tetangga ungkap sosok Kopda Muslimin yang meninggal diduga bunuh diri dengan cara menenggak racun.

Ia juga mengatakan kalau Kopda Muslimin dan sang istri ini hanya datang ke rumah orangtuanya di Kendal saat ada hajatan saja.

Selain itu, keduanya pun bisa dibilang jarang terlihat.

"Kalau orangtuanya berprofesi petani dan pedagang, punya toko kelontong.

"Tiba-tiba dapat kabar kalau Kopda Muslimin meninggal di rumah orangtuanya," tuturnya.

Sumar, tetangga lainnya pun akui kaget lihat banyak polisi dan TNI yang masuki gang samping rumahnya.

Ia akui tak melihat atau tahu mengenai kepulangan Kopda Muslimin pulang ke Kendal.

Terlebih sejak kasus penembakan di Semarang yang menyeret Kopda Muslimin.

Meski begitu, ia pernah melihat Kopda Muslimin berkunjung ke rumah orangtuanya bersama istri dan anaknya.

"Sama sekali saya tidak tahu kalau Muslimin pulang ke Kendal.

"Karena memang sudah lama enggak lihat dia pulang ke Kendal," terangnya.

Selanjutnya, Sumar pun mengatakan kalau baru tau kasus yang menimpa Kopda Muslimin dari media pemberitaan di media massa.

Ia pun tak mengerti kapan yang bersangkutan ini pulang dan meninggal.

"Istrinya juga pernah diajak ke Kendal, tapi memang jarang," pungkasnya.

Keluarga ingin Kopda M serahkan diri ke polisi

Melalui tayangan Breaking News Kompas TV pada Kamis (28/7/2022), Kopda M ini diketahui sempat berbincang dengan orangtuanya yang bernama Mustakim sekitar 2 jam sebeem ditemukan tewas.

Pada orangtuanya, Kopda M ini sempat meminta maaf.

Ucapan permintaan maaf ini pun dilontarkan gegara dirinya yang miliki niat jahat untuk habisi nyawa istrinya.

"Tadi pukul 05.30 WIB, saudara M pulang ke rumahnya. Orang tuanya namanya Mustakim."

"Pada saat pulang, beliau sempat minta maaf," kata Irjen Ahmad Lutfi.

Saat itu, orangtua Kopda Muslimin ini sempat meminta pelaku ini untuk menyerahkan diri.

"Bahkan oleh orang tuanya dituturi untuk menyerahkan diri dan sebagainya," katanya.

"Lalu didapati pukul 07.00 WIB meninggal dunia," imbuhnya.

Kemudian, Irjen Ahmad ungkap pihaknya bekerjasama dengan Kodam IV/Diponegoro lakukan olah TKP di rumah orangtua Kopda Muslimin di Tegal.

Istimewa
Istimewa

Foto jenazah Kopda Muslimin (Kopda M).

Usai olah TKP, ia pun mengungkapkan kalau autopsi akan dilakukan dengan seizin keluarga Kopda Muslimin.

"Kemudian kita dari Inafis, kemudian Pom kita melakukan olah TKP untuk memastikan meninggalnya korban yang nanti secara yuridis formal akan kita lakukan autopsi atas perizinan keluarga," kata Irjen Ahmad.

Kata Irejen Ahmad, temuan di TKP ini berupa muntahan Kopda Muslimin serta alat komunikasi yang telah diamankan.

"Ada muntah, alat komunikasi kita amankan," jelasnya.

Baca Juga: Tega Bayar Eksekutor Penembakan Istri Pakai Duit Mertua, Rencana Kejam Kopda Muslimin Hancur karena Hal Sepele

Editor : Aditya Eriza Fahmi

Baca Lainnya