Suar.ID -Tega Bayar Eksekutor Penembakan Istri Pakai Duit Mertua, Rencana Kejam Kopda Muslimin Hancur karena Hal Sepele.
Anggota TNI yang bertugas di Batalyon Artileri Pertahanan Udara (Yonarhanud) 15/DBY, Semarang, Jawa Tengah, Kopda Muslimin tega mendalangi rencana penembakan terhadap istri sendiri, Rina Wulandari (34), hanya gara-gara wanita selingkuhan.
Tak main-main, Kopda Muslimin sampai menyewa 4 pembunuh bayaran untuk menembak istri, Rina Wulandari.
Belakangan terungkap, Kopda Muslimin menggelontorkan uang Rp 120 juta untuk membayar para eksekutor.
Beruntung, Rina Gunawan berhasil lolos dari maut.
Saat ini, dia masih mendapat perawatan medis.
Sebaliknya, Kopda Muslimin ditemukan telah meninggal di rumah orangtuanya di Kendal, Jawa Tengah, Kamis (28/7/2022).
Penembakan istri anggota TNI terjadi pada Senin (18/7/2022) pukul 11.38 WIB.
Dua pelaku mengikuti korban yang saat itu menjemput anaknya dari sekolah.
Setibanya di rumah, Rina Gunawan ditembak oleh Sugiono.
Tembakan pertama tidak mematikan korban.
"Setelah penembakan pertama, Sugiono yang telah kembali ke pos sekitar 200 meter dari tempat kejadian perkara (TKP), mendapat instruksi lagi dari suami korban untuk melakukan penembakan kedua," kata Kapolda Jateng Irjen Pol Luthfi, melansir Tribun Jateng.
Untuk melaksanakan rencananya menghabisi istri sendiri, Kopda Muslimin menyewa empat eksekutor.
Dia mengeluarkan uang hingga Rp 120 juta untuk membayar eksekutor.
Keempat eksekutor yang telah diamankan adalah Agus Santoso (43), Yono alias Sirun (45), Ponco Aji (26), dan Sugiono alias Babi (36).
Selain itu, polisi berhasil mengamankan pemasok senjata api, Dwi Sulistiono.
Babi mengaku, sudah kenal cukup lama dengan Kopda Muslimin dan istrinya.
Hal itu juga yang membuat Babi tak tega saat diminta Kopda Muslimin untuk menembak kepala Rina Wulandari.
"Dia pertama meminta membunuh,"
"Tapi, saya tidak mau."
"Saya ngomong ke gondrong (Agus Santoso), tidak mau ikut campur hal itu," tutur dia.
Babi tidak mengira jika akhirnya menjadi eksekutor istri Kopda Muslimin.
Awalnya, eksekusi tersebut akan dilakukan Gondrong yang membelikan senjata api.
"Tapi, barangnya saya bawa,"
"Tiba-tiba, saya disuruh menembak," kata dia.
Uang yang diberikan kepada para eksekutor ternyata berasal dari mertua Kopda Muslimin.
Padahal, seharusnya dibayarkan untuk biaya rumah sakit istrinya yang dirawat intensif, karena luka tembak.
Saat korban Rina Gunawan dibawa ke rumah sakit, Kopda Muslimin masih menemani.
Kopda Muslimin memerintahkan pegawai di rumahnya untuk mengambil uang Rp 120 juta dari ibu mertua dengan alasan untuk pengobatan istri.
"Jadi salah satu pegawai di rumah Kopda Muslimin ini ditelepon untuk meminta uang kepada ibu mertuanya guna biaya rumah sakit," kata Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar, Rabu (27/7/2022).
Tak berselang lama, Kopda Muslimin melakukan transaksi dengan para eksekutor.
Uang Rp 120 juta yang diberikan ibu mertuanya, dipakai untuk membayar para pelaku.
Kemudian Kopda Muslimin kembali memerintahkan untuk meminta tambahan Rp 90 juta dengan alasan, tambahan biaya rumah sakit yang kurang.
"Ternyata Rp 120 juta itu diberikan kepada para pelaku penembakan,"
"Sedangkan Rp 90 juta digunakan untuk melarikan diri," katanya.
Setelah aksi penembakan ini viral, Kopda Muslimin menghilang.
Di tengah pengejaran TNI dan kepolisian, Kopda Muslimin ditemukan tewas di rumah orangtuanya di Kelurahan Trompo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Kamis.
Kopda Muslimin dilaporkan meninggal dunia sekitar pukul 07.00 WIB.
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi yang datang langsung ke lokasi kejadian membenarkan meninggalnya Kopda Muslimin.
"Tadi pagi, pulang ke rumah orangtuanya," katanya.
Menurut dia, Kopda Muslimin sempat meminta maaf kepada kedua orangtuanya.
Lantaran, telah melakukan perbuatan yang salah.
Sesaat kemudian, kata dia, Kopda Muslimin masuk ke dalam kamar dan muntah-muntah.
Beredar kabar, Kopda Muslimin minum racun untuk mengakhiri hidupnya sendiri.
Menurut Luthfi, ayah Kopda Muslimin, Mustaqim lalu masukkamar.
Ia menemukan, Kopda Muslimin sudah meninggal dunia.