'Tidak Ada yang Ditutup-tutupi', Berubah Tanda Tanya, Irjen Napoleon Sebut Kasus Mudah, Kenapa Polisi Tunggu 3 Hari untuk Bongkar Kasus Brigadir J?

Jumat, 15 Juli 2022 | 12:03
Kolase YouTube Tribunnews.com dan TRIBUNJAMBI.COM/ARYO TONDANG

Kenapa polisi sampai harus tunggu 3 hari untuk ungkap kasus Brigadir J? Irjen Napoleon Bonaparte sebut ini kasus mudah.

Suar.ID - Kasus Brigadir J hingga kini masih jadi sorotan publik.

Sebelumnya, Brigadir J ini tewas usai baku tembak dengan Bharada E usai disebut lakukan pelecehan seksual pada istri dari Irjen Ferdy Sambo di rumahnya pada Jumat (8/7/2022).

Terkait hal ini, Irjen Napoleon Bonaparte pun sebut kalau ini merupakan kasus mudah.

Kendati begitu, kasus ini sendiri baru diungkapkan ke publik oleh Polri 3 hari usai kejadian tepatnya pada Senin (11/7/2022).

Dilansir dari acara Dua Sisi tvOne pada kamis (14/7/2022), mantan perwira Tinggi Polri, Brigjen (purn) Sir Suari sebut hal ini bukanlah suatu yang anak saat pihak kepolisian tak langsung merilis kasus ini.

"Biasanya polisi kan kalau enggak ditanya enggak jawab, dan tidak ada kewajiban bagi polisi untuk mengumumkan sebuah peristiwa pidana," ujar Sri.

Kolase grafis/ruliyanto/tribunjambi.com dan YouTube tvOnenews
Kolase grafis/ruliyanto/tribunjambi.com dan YouTube tvOnenews

Mantan perwira tinggi Polri, Brigjen Sri Suari (kiri) menjelaskan mengapa perlu waktu tiga hari sebelum akhirnya pihak kepolisian mengungkap ke publik terkait kasus penembakan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Sri kemudian mengatakan kalau pihak kepolisian biasanya baru menjawab saat ada pertanyaan dari media massa.

Pasalnya, Polri tak memiliki kewajiban untuk rilis kasus ke publik.

"Itu untuk menjawab keinginan publik yang disalurkan melalui media," kata Sri yang pernah menjabat sebagai Kapolres Bantul.

Mengutip dari Kompas.com, sehari setelah kasua ini terjadi atau tepatnya pada Sabtu (9/7/2022), menurut kesaksian Ketua RT setempat, pihak kepolisian ganti decoder CCTV kompleks tanpa izin.

Irejen Napoleon Sebut Kasus Mudah

Atas perintah Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Polri kini telah bentuk TGPF (tim gabungan pencari fakta) untuk selidiki kasus penembakan Brigadir J.

Melansir dari Tribunnews.com, Irjen Napoleon Bonaparte ikut mengomentari kasus ini.

Ia menyebut kalau Polri tak perlu sampai bentuk TGPF untuk ungkap kasus yang tewaskan Brigadir J.

Kolase Tribunnews
Kolase Tribunnews

Ibunda Brigadir J yang tewas baku tembak dengan Bharada E histeris lihat kondisi jasad anaknya.

Napoleon yang dulu jabat sebagai hubungan Internasional Polri ini bahkan sebut kasus penembakan Brigadir J ini adalah kasus mudah biasa.

"Itu perkara yang mudah kok untuk disimpulkan.

"Penyidik biasa saja bisa menyimpulkan, enggak perlu lah TGPF (tim gabungan pencari fakta)," kata Napoleon, Kamis (14/7/2022).

Selanjutnya, Napoleon pun minta agar pihak kepolisian terbuka akan kasus Brigadir J.

"Mari kita kembali jujur, katakan apa adanya. Kenapa

"Karena tidak ada yang bisa ditutup-tutupi dengan baik. Pasti akan terbuka," ujarnya.

"Kalau terbukti apa yang dikatakannya itu membabi-buta membela sesuatu yang ditutu-tutupi atau sebagainya, suatu saat akan kembali kepada Anda," kata Napoleon.

Baca Juga: Teka-teki Luka Sayatan di Wajah Brigadir J Terjawab, Dokter Forensik Buka-bukaan Kecurigaan Keluarga, Psikolog Forensik Ragukan Pelecehan Istri Kadiv Propam: Harus Diinvestigasi!

Editor : Aditya Eriza Fahmi

Baca Lainnya