Suar.ID - Banyak pekerja seks komersial (PSK) saat ini sudah melek teknologi.
Berbagai macam aplikasi dimanfaatkan oleh PSK untuk menjajakan diri.
Banyak PSK online melakukan open BO lewat aplikasi seperti MiChat dan melayani pelanggan di kos-kosan.
Kabar ini dibenarkan oleh Mawar, bukan nama asli.
Wanita 22 tahun yang berkecimpung di dunia prostitusi di Puncak Bogor itu kini lebih sering melayani pria hidung belang di kamar kosannya.
Mawar pun tinggal duduk manis di kosannya untuk menunggu pria hidung belang alias pria nakal datang kepadanya.
Mawar bercerita, dunia prostitusi dulu dan sekarang sangat berbeda.
Mawar mengaku lebih mudah menjajakan dirinya dengan bantuan kemajuan teknologi saat ini.
"Udah beda zaman, dulu emang ke lokasi sekarang kan udah canggih tinggal download aplikasi MiChat langsung bisa booking," ungkap Anggrek pada Selasa (5/7/2022).
Tak hanya itu, Mawar juga menyebut kemudahan teknologi membuatnya mendapat banyak keuntungan.
Jika biasanya di hotel, Mawar kini melayani tamunya di kosannya.
Hal ini juga membuat Mawar tidak perlu lagi mengeluarkan biaya hotel.
"Lebih enak kan gak ada potongan," tutur Mawar.
Memang berapa tarif yang dipatok Mawar?
Rupanya Mawar tak menerima uang lebih dari Rp 500 ribu.
Namun dari bayaran tersebut, Mawar tak perlu mengeluarkan uang untuk potongan mucikari dan hotel.
"Kalau sekarang Rp 350 ribu per malam, Rp 300 ribu net," kata Mawar.
Soal menjamurnya PSK online yang menjajakan diri lewat aplikasi MiChat, Camat Cisarua Ivan Pramudya pun buka suara.
"Sekarang beralih ke online (PSK) itu lebih sulit untuk dideteksi karena lebih canggih, kalau dulu kan Gang Semen tuh udah terkenal tempatnya," tutur Ivan Pramudya yang dikutip dari Tribun Bogor, Selasa (5/7/2022).
Menurut Ivan Pramudya, para pelaku prostitusi online terlalu canggih sehingga ketika pihaknya memantau langsung ke tempat per tempat, khawatir akan menimbulkan fitnah.
Lanjut Ivan Pramudya, informasi mengenai PSK online tentunya masyarakat yang lebih mengetahui dikarenakan tempat yang biasa digunakan oleh PSK merupakan tempat di sekitaran masyarakat.
"Kadang masyarakat juga melihat dari kasat mata saja, kita juga harus cek, harus pantau."
"Banyaklah beberapa tempat yang dianggap dijadikan area ini pak, yang ini ini pak, pas kita cek, tidak juga sebenarnya," jelasnya lagi.