Suar.ID - Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) di Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah ini ceritakan kisah unik tak biasa.
Bagaimana tidak, Petugas Damkar bernama Slamet Riyanto ini tak menyangka akan bantu melepaskan cincin 2 lapis berdiameter 2sentimeter dari alat kelamin seorang pria.
Ia pun ungkap proses pelepasan cincin yang begitu canggung.
Slamet Riyanto pun sampai dibuat geleng-geleng kepala dengan motif korban lakukan hal ini.
Dilansir Kompas.com, Slamet menceritakan awal mula petugas menerima laporan dari adik korban.
"Tadi malam korban sudah ke RSUD Majenang (untuk melepas cincin), tapi tidak sanggup.
"Terus tadi adik korban inisiatif laporan ke kami," kata Slamet saat dihubungi, Selasa sore.
Gegara lokasinya yang terpencil atau tepatnya di Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap, petugas damkar akhirnya yang datangi rumah korban.
Tak sampai disitu, korban pun sulit berjalan.
Pasalnya, kemaluannya ini sampai bengkak dan sedikit luka.
Proses pelepasan yang berjalan sekitar satu jam ini pun diungkapkan cukup canggung.
Petugas sampai harus gunakan alat gerinda manual dan juga gerinda mesin untuk memotong cincinya.
"Proses sekitar satu jam menggunakan gerinda mesin."
"Awalnya pakai yang manual, tapi tidak bisa."
"Kalau korban kesakitan berhenti dulu istirahat, kalau istirahat sudah cukup lanjut lagi," tutur Slamet.
Karena berada di area sensitif, petugas pun cukup kesulitan.
Selain itu, yang bikin makin sulit cincin yang terpasang ini terbuat dari bahan stainless steel ini juga ada dua lapis.
Adapun diameter cincin ini yaitu sekitar 2 sentimeter.
Pada petugas damkar, korban pun akui cincin ini baru terpasang sekitar 4 hari yang lalu.
"Baru dipasang sekitar empat hari," ujar Slamet.
Kemudian, Slamet mengungkapkan kalau tak tahu secara pasti motif korban ini memasang cincin di kemaluannya ini.
Lebih lanjut, Slamet akui ini adalah pengalaman pertama baginya.
Ini dikarenakan, ia dan teman-temannya ini biasanya diminta bantuan untuk melepas cincin yang tersangkut di jari.
"Ini baru pertama kali saya," kata Slamet. Slamet mengaku, awalnya sempat canggung.
Kendati begitu, karena hal ini sudah jadi bagian dari tugasnya, Slamet pun tetap berusaha sebaik mungkin untuk membantu.
"Perasaannya ada canggung, ada lucu juga, soalnya baru pertama kali. Ada-ada saja," ujar Slamet.