Langsung Bikin Geger, Mantan Perdana Menteri Malaysia Sebut Negaranya Seharusnya Klaim Kepulauan Riau Dan Malaysia

Selasa, 21 Juni 2022 | 13:43
sea.mashable.com

Menurut mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, Malaysia seharusnya mengklaim Kepulauan Riau dan Singapura.

Menurut mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, Malaysia seharusnya mengklaim Kepulauan Riau dan Singapura.

Suar.ID -Pernyataan mengejutkan dilontarkan oleh mantan Perdana Menteri Malaysua Mahathir Mohamad.

Mantan Perdana Menteri Malaysia itu bilang, seharusnya Malaysia mengklaim Singapura dan Kepulauan Riau.

Kok bisa?

Dilansir Kompas.com,Mahathir Mohamad mengatakan Singapura pernah dimiliki oleh Johor di masa lalu.

Dan karena itulah Negara Bagian Johor harus mengeklaim bahwa Singapura harus dikembalikan ke Malaysia.

"Namun, tidak ada tuntutan apa pun dari Singapura," kata Mahathir Mohamad, Minggu (19/6) kemarin.

"Sebaliknya, kami menunjukkan apresiasi kami kepada kepemimpinan negara baru bernama Singapura ini."

Selain itu, Mahathir Mohamad itujuga bilang, Malaysia menganggap kemenangkan mereka atas sengketa pulau Sipadan dan Ligitan di lepas Kalimantan melawan Indonesia di Mahkamah Internasional (ICJ) adalah sesuatu yang berharga.

Mahathir tak berhenti di situ.

"Seharusnya kita tidak hanya menuntut agar Pedra Branca atau Pulau Batu Puteh dikembalikan kepada kita," katanya.

"Kita juga harus menuntut Singapura dan Kepulauan Riau, karena mereka adalah Tanah Melayu."\

Pernyataan Mahathir Mohamad itu sontak mendapatkan tepuk tangan yang meriah dari para hadirin.

Mahathir Mohamad, yang kini 96 tahubn,dikenal karena sejumlah pernyataan kontroversialnya.

TribunBatamwiki.com

Menurut mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, Kepulauan Riau adalah bagian dari wilayah Melayu

Dia baru saja berbicara di sebuah acara di Selangor yang diselenggarakan oleh beberapa organisasi non-pemerintah di bawah bendera Kongres Survival Melayu (Kongres untuk Kelangsungan Hidup Melayu).

Dalam pidato pembukaannya yang disiarkan langsung di media sosial, Mahathir mengatakan bahwa apa yang dikenal sebagai Tanah Melayu dulu sangat luas.

Wilayah itumembentang dari Tanah Genting Kra di Thailand selatan sampai ke Kepulauan Riau, dan Singapura.

Tapi sekarang terbatas di Semenanjung Malaya.

"Saya bertanya-tanya apakah Semenanjung Malaya akan menjadi milik orang lain di masa depan," katanya.

Mahathir Mohamad juga bilang,Malaysia saat ini bukan milik bumiputera.

Karena banyak orang Melayu yang tetap miskin dan cenderung menjual tanahnya.

Mendesak pendengarnya untuk belajar dari masa lalu, dia berkata:

"Jika kami menemukan hal yang salah, kami harus memperbaiki kesalahan ini sehingga tanah kami tetap tanah Melayu."

ICJ pada tahun 2002 memutuskan bahwa Sipadan dan Ligitan milik Malaysia dan bukan milik Indonesia.

Citra Anastasia

Pulau Sipadan yang menjadi rebutan Malaysia dan Indonesia

Pada tahun 2008, ICJ memutuskan bahwa Pedra Branca milik Singapura, sementara kedaulatan atas Middle Rocks di dekatnya diberikan kepada Malaysia.

Pada 2017, Malaysia mengajukan permohonan kepada ICJ untuk merevisi putusan ini.

Namun pada Mei 2018, setelah Mahathir menjadi perdana menteri lagi, Malaysia mengumumkan akan menghentikan proses tersebut.

Tag

Editor : Moh. Habib Asyhad