Siapa yang pantas jadi menantu Presiden Jokowi, bersanding dengan Kaesang Pangarep? Nadya Arifta atau Erina Gudono?
Suar.ID - Orang-orang sedang membandingkan Nadya Arifta dan Erina Gudono, dua-duanya dikaitkan dengan Kaesang Pangarep, putra Presiden Jokowi.
Perbandingannya seputar: siapa yang pantas bersanding dengan Kaesang Pangarep sebagai menantu Presiden Jokowi?
Akhir pekan lalu netizen dikejutkan dengan beredarnya foto dan video Kaesang Pangarep jalan bareng wanita cantik usai menonton pertandingan sepakbola.
Wanita cantik itu bukan Nadya Arifta tapi Erina Gudono.
Sejak itu, beredar gosip bahwa hubungan Kaesang Pangarep dan Nadya Arifta kandas.
Tak hanya itu, netizen juga beramai-tamai menyebut Nadya Arifta kena karma karena telah merebut Kaesang Pangarep dari tangan Felicia Tissue.
Tak lama kemudian, Nadya Arifta muncul dengan Instagram Story-nya.
Nadya Arifta memberikan balasan tegas kepada beberapa pihak yang menyindir dirinya.
Dalam pernyataan tersebut Nadya Arifta seolah tak terima atas segala caci maki dari banyak pihak kepada dirinya.
Kira-kira begini komentar netizen:
"Kan kemarin berharap jadi mantu presiden ya, budhe. Jadi, jaga image dulu," tulis netizen.
"Eh tahunya cuman pengalihan isu aja! Semangat budhe!"
Nadya Arifta membalas:
"Kalau aku sih ngarepnya di masa depan aku, anak-anakku dan mantuku hepi punya aku di kehidupan mereka. Ada aamiin?" jawab Nadya.
Siapa yang pantas jadi menantu Presiden Jokowi, bersanding dengan Kaesang Pangarep? Nadya Arifta atau Erina Gudono?
Ada juga yang membandingkan pendidikan Nadya Arifta dan Erina Gudono.
"Lawanmu lulusan Columbia dan UGM lho mbak," ujar salah satu netizen.
Nadya Arifta mengaku tak memiliki masalah dengan pihak lainnya apalagi sampai memiliki musuh seperti apa yang disebut oleh netizen.
"Lawan apa ya? Seingetku aku ngga punya musuh deh."
Erina Gudono tengah menjadi perbincangan karena diduga kekasih baru Kaesang Pangarep.
Seperti yang diketahui, kisah percintaan Kaesang Pangarep yang putra Jokowi memang selalu jadi sorotan.
Kaesang Pangarep sempat menjalin hubungan yang cukup lama dengan Felicia Tissue.
Putus dari Felicia Tissue, Kaesang Pangarep dikabarkan dekat dekat dengan perempuan lain bernama Nadya Arifta.
Lama tak muncul, kini Kaesang Pangarep kembali mencuri perhatian.
Tak tanggung-tanggung, Kaesang Pangarep bahkan sampai menggandeng perempuan lain.
Lebih mengejutkan lagi, perempuan tersebut bukanlah Felicia Tissue ataupun Nadya Arifta, melainkan seorang perempuan cantik.
Lantas siapakah perempuan yang digandeng Kaesang Pangarep?
Kaesang Pangarep kedapatan merangkul wanita diduga Erina Gudono.
Momen itu terkuak setelah keduanya menonton Piala Presiden 2022 pada Sabtu, 11 Juni 2022.
Kaesang Pangarep justru kepergok jalan berdua dengan wanita lain yang diduga finalis Putri Indonesia Erina Gudono, sehabis nonton Piala Presiden 2022.
Lantas siapakah Erina Gudono?
Sosok Erina Gudono menjadi sorotan lantaran dikabarkan memiliki kedekatan dengan Kaesang Pangarep.
Perempuan bernama lengkap Erina Sofia Gudono merupakan finalis Puteri Indonesia 2022 mewakili Yogyakarta.
Pada malam ajang pencarian Puteri Indonesia, Erina Gudono masuk dalam 11 besar.
Wanita kelahiran Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat, 11 Desember 1996 merupakan sosok yang berprestasi.
Erina merupakan Sarjana Manajemen Universitas Gadjah Mada.
Siapa yang pantas jadi menantu Presiden Jokowi, bersanding dengan Kaesang Pangarep? Nadya Arifta atau Erina Gudono?
Ia kemudian melanjutkan pendidikannya di Columbia University dengan mengambil jurusan Administrasi Publik.
Erina juga sempat mengikuti pendidikan di The Chinese University of Hong Kong dan Showa Women's University di Jepang.
Melansir dari akun Linkedin miliknya, Erina Gudono diketahui pernah bekerja sebagai Associate Brand Strategist di Tokopedia sejak April 2019 hingga Oktober 2020.
Erina kemudian bekerja di Bank Indonesia sebagai Project at Payment System Policy Department dan Assistant Manager Apprenticeship mulai tahun 2020 hingga Juli 2021.
Melalui akun Instagram-nya, Erina memiliki platform bernama 'Takesbook' yang bertujuan untuk mengadvokasi pendidikan bagi anak-anak di komunitas marginal sejak tahun 2018.