Suar.ID -Sebuah sekolah dasar di Ulavde, Texas, Amerika Serikat menjadi sasaran pelaku penembakan massal.
Sekolah bernama Robb Elementary School itu menjadi sasaran penembakan pada Selasa (24/5/2022).
Akibat dari peristiwa mengerikan tersebut, sebanyak 19 orang siswa SD dan dua orang guru sekolah dilaporkan tewas.
Salah satu murid yang menjadi korban tewas akibat penembakan masal itu adalah Amarie Garza.
Mengutip dari Youtube CBS Morning pada Sabtu (12/6/2022), Ayah Marie yang bernama Angel Garza sangat terpukul atas tewasnya sang anak.
"Saya hanya ingin dia kembali, saya ingin dia kembali," ucapnya.
Sambil terus menangis dan terbata-bata, Angel Garza masih tidak menyangka peristiwa nahas ini bisa menimpa putri kecilnya.
"Saya tidak mau ini semua terjadi, saya tidak mau ke pemakaman, saya tidak mau orang-orang mengucapkan duka cita, saya gak mau itu semua," katanya
Dengan terus menangis ia mengucap hanya ingin anaknya hidup kembali.
"Saya hanya ingin anak saya kembali, saya ingin anak saya kembali, tolonglah" tuturnya lirih.
Peristiwa yang menimpa bocah kelas 4 SD itu dapat dikatakan cukup tragis.
Amarie harus meregang nyawa di tempat dimana seharusnya ia bersekolah untuk menimba ilmu.
Sang ayah bahkan tak menyangka, di pagi hari ketika dirinya mengantar sang anak ke sekolah, ternyata itu bakal menjadi momen terakhirnya bertemu sang putri.
"Saya hanya ingin menjaga anak itu seperti waktu saya melihatnya terakhir kali,"
"Saya mengantarnya ke sekolah, saya bahkan tidak tahu kalau itu jadi saat terakhir saya melihatnya," cerita sang ayah.
Mirisnya, kejadian penembakan massal itu terjadi setelah Amarie melewati hari bahagia karena baru saja merayakan pesta ulang tahunnya.
"Dia baru saja ulang tahun yang ke 10, sekitar dua minggu lalu," kata Angel.
Lebih lanjut, sang ayah mengungkap momen terakhir dirinya bersama sang anak di pagi hari sebelum peristiwa penembakan terjadi.
Angel Garza menceritakan bahwa dirinya seperti biasa mengantarkan sang anak melalui jalan kecil di samping rumahnya.
Kemudian ini memberi uang kepada Amarie agar bocah itu bisa membeli jajanan kesukannya di kantin.
Ayah Amerie turut menyesali peristiwa penembakan yang menimpa putrinya.
Sebab menurutnya, peristiwa penembakan massal seperti yang terjadi di Sekolah Robb bukanlah yang pertama kali terjadi.
"Saya pikir tidak ada yang bisa berubah, maksudnya kejadian ini selalu saja terjadi di kota-kota kecil,"
"Tidak ada orang yang berharap suatu hal buruk terjadi, orang-orang mennginginkan perubahan agar kejadian ini tidak terjadi lagi," ungkapnya.
Diketahui pelaku penembakan adalah seorang pemuda berusia 18 tahun bernama Salvador Ramos.
Salvador dengan tega melakukan penembakan kepada para bocah yang tak berdosa
Setelah kejadian, pada akhirnya Salvador dilaporkan ditembak mati oleh polisi setempat.
Kaesang kepergok Gandeng Wanita Lain, Bagaimana Nasib Nadya Arifta Kini? Putus Lagi<