Akhirnya Terungkap, Ternyata Ini Pesan Eril Kepada Ibunya Sebelum Terseret Arus Sungai Aare Sejauh 6 Km, Insyaallah Jenazah Sampai Di Indonesia Minggu Besok

Jumat, 10 Juni 2022 | 12:49
Kolase: Instagram

Sebelum terseret arus Sungai Aare, Emmeril Kahn alias Eril ternyata sempat bilang sesuatu kepada ibunya, Atalia.

Sebelum terseret arus Sungai Aare, Emmeril Kahn alias Eril ternyata sempat bilang sesuatu kepada ibunya, Atalia.

Suar.ID -Setelah dua minggu lebih pencarian, jenazah Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril akhirnya ditemukan pada Kamis (9/6) waktu setempat.

Jenaza Eril ditemukan tak jauh dari bendungan Engehalde, Bern, Swiss.

Hasil temuan itu langsung diumumkan oleh Polisi Bern di situs resmi mereka di hari itu juga.

Dalam rilis itu disebutkan, Rabu pagi waktu setempat, polisi wilayah Bern mendapat laporan temuan tubuh seorang pria berada di air Bendungan Engehalde di Bern.

Spesialis dari polisi air Bern mendapati tubuh pria itu di cekungan luapan bendung dan kemudian menyelamatkannya.

Pria itu dipastikan sudah nggak bernyawa.

Dari pemeriksaan forensik yang dilakukan, diketahui bahwa korban meninggal adalah warga negara Indonesia (WNI) yang hilang di Sungai Aare sejak Kamis (26/5/2022).

Kemungkinan jenazah Eril akan sampai di Indonesia pada Minggu, 12 Juni 2022, besok.

Kita tahu, saat kejadian naas itu, Eril sedang bersama sang ibu, Atalia Praratya, dan adiknya,Camillia Laetitia Azzahra.

Mereka ke Swiss adalah mencari sekolah untuk Eril yang akan melanjutkan S2.

Ketika kejadian, Ridwal Emil sendiri sedang berada di Inggrisdalam kegiatan pemerintahan bersama delegasi dari Pemprov Jawa Barat.

Ternyata sebelum tenggelam Eril sempat memberi pesan kepada sang ibu,Atalia.

Pesan itu adalah Eril melarang Atalia untuk berenang di sungai itu.

"Dari sisi kesiapan, Eril merupakan pemuda yang rajin olahraga, bisa berenang, punya sertifikan diving, punya kemampuan menilai dan mengukur arus. Sehingga hal tadi diperhatikan," ucap Elpi dalam konferensi pers.

Kompas.com / Instagram @emmerilkahn
Kompas.com / Instagram @emmerilkahn

Sebelum terseret arus Sungai Aare, Emmeril Kahn alias Eril ternyata sempat bilang sesuatu kepada ibunya, Atalia.

"Termasuk memastikan bahwa ibunya juga tidak ikut turun. Beliau (Eril) memastikan hanya yang punya skill yang cukup (yang bisa turun berenang)," lanjutnya.

Rasa khawatir yang cukup besar dari Eril untuk ibunya membuat Elpi menceritakannya dengan sedikit terisak.

"Eril pemuda yang bertanggung jawab, insting alamiahnya menjaga kelompok, walaupun tidak diminta," kata Elpi.

Selain itu, sesaat sebelum berenang, Eril juga memastikan kondisi sungai aman untuk menjadi tempat berenang.

"Sebelum melakukan kegiatan berenang, Eril memastikan titik mana yang paling aman. Karena itu kan (Sungai Aare) terlihat membuat orang ingin terjun karena warnanya jernih, lebar," katanya.

Bahkan, Eril sempat melakukan survei mengenai tempat mana yang aman dilalui keluarganya untuk berenang.

Eril kala itu diakui keluarga sangat memperhatikan keselamatan dan keamanan keluarganya yang hendak berenang.

"Bahkan titik jembatan langsung dicoret oleh Eril karena kalau lihat penginnya loncat dari jembatan, dianggap tidak aman. Titik turunnya juga turun yang ada tangga," akui Elpi.

Selain itu, Eril juga yang membatasi jumlah keluarga yang berenang di Sungai Aare.

Eril membatasi keluarganya yang boleh berenang hanya tiga orang termasuk dirinya.

Setelah melarang ibunya berenang, maka yang ikut turun untuk berenang adalah Eril, temannya dan juga sang adik, Camillia.

Selain melakukan survei, Eril juga memastikan keluarganya dalam posisi aman saat berenang di Sungai Aare.

Saat hendak masuk ke dalam air, Eril sempat melakukan pengorbanan, yakni dengan meletakkan posisinya di posisi paling belakang.

Instagram.com

Sebelum terseret arus Sungai Aare, Emmeril Kahn alias Eril ternyata sempat bilang sesuatu kepada ibunya, Atalia.

Untuk diketahui, posisi belakang saat berada di rombongan di sungai adalah posisi yang harus mengeluarkan tenaga lebih besar karena bertugas menjaga rombongan di depannya.

"Beliau mengambil posisi paling belakang, karena ingin memastikan semua pada posisi safety. Beliau ingin menjaga safety yang lain. Eril memastikan yang lain bisa sampai ke daratan, setelah itu ada arus yang tidak bisa dikendalikan," ungkap Elpi.

Namun sayang, segala persiapan dan pengorbanan yang dilakukan Eril berujung duka.

"Secara fisik mental (Eril) siap, secara lokasi sudah dipastikan safety. Tapi mungkin ada sesuatu yang di luar ukuran manusia. Kebetulan di hari itu, debit air relatif lebih tinggi dibanding hari sekarang," imbuh Elpi.

Tag

Editor : Moh. Habib Asyhad