Suar.ID - Beredar video yang memperlihatkan seorang wanita sedang menangis pilu karena kehilangan uang.
Tidak tanggung-tanggung, wanita tersebut diketahui kehilangan uang yang ada di rekeningnya dengan nominal mencapai 1 milyar lebih.
Video viral itu diunggah oleh akun @undercover.id pada Rabu (8/6/2022).
Dalam video juga diperlihatkan wanita itu ditemani oleh seorang pria yang diduga masih anggota keluarganya.
Berdasarkan keterangan dalam caption, kejadian itu terjadi di Parupuk Tabing, Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat.
Peristiwa bermula saat korban menerima sebuah pesan Whatsapp dari pelaku yang mengaku sebagai orang bank.
Didalam pesan tersebut, pelaku memberitahu kepada korban bahwa ada perubahan transaksi.
"Ya di wa, katanya ada perubahan transaksi ya kan. Katanya mau diubah atau enggak, karena transaksi atau tidak akan ada potongan Rp 150ribu perbulan," kata pria yang menemani korban.
Pelaku juga membubuhkan sebuah link di dalam pesan dan menggiring korban agar mau mengklik link yang dikirimnya.
Sehingga pada akhirnya korban mau mengklik link karena mengikuti petunjuk dari pelaku.
Namun, ternyata link yang dikirim oleh orang yang mengaku pegawai bank itu adalah sebuah phising.
Alhasil uang 1 M 114 juta milik korban yang ada di rekening lenyap seketika.
Mirisnya, uang yang berhasil tersisa hanya 14 juta saja.
Modus kejahatan berupa phising seperti ini memang kerap terjadi dan banyak memakan korban.
Mengutip dari Kompas.com pada Jumat (10/6/2022), Phising merupakan kejahatan siber yang menargetkan informasi atau data sensitif korban melalui email, unggahan media sosial, atau pesan teks.
Pelaku phishing biasanya menyisipkan link atau tautan serta membujuk korban agar mengeklik tautan yang dikirm.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk terhindar dari phishing.
Jika mendapat pesan yang dicurigai sebagai phishing, pengguna sebaiknya jangan klik link atau lampiran apa pun yang ada dalam pesan tersebut.
Tapi jika pengguna sudah terlanjur mengklik link, ada baiknya perhatikan tampilan situs.
Biasanya pelaku phising membuat website dengan tampilan semirip mungkin dengan website asli.
Kemudian lihat URL nya, situs web yang aman akan menggunakan awalan "https" di alamat URL, serta simbol bergambar gembok terkunci atau ikon kunci di kolom alamat di jendela browser.
Yang terpenting jangan sembarangan dan wajib berhati-hati ketika mengisi data pribadi berupa nomor Kartu Tanda Penduduk (KTP), nomor rekening, nomor jaminan sosial, atau informasi login media sosial misalnya password dan email.