Suar.ID - Seorang suami di Gorontalo tega menghabisi nyawa istrinya sendiri usai dibutakan rasa cemburu.
Sang istri tewas terbujur lemas di ruang tamu rumahnya di Perumahan Altira, Desa Mongolato, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo, setelah dihujani tikaman oleh IP alias Fandi (40), Senin (6/6/2022) malam.
Fandi diduga tega membunuh sang istri, Popin Ali alias Popi Qaeli (27) lantaran terpancing rasa cemburu.
Kasat Reskrim Polres Gorontalo, Iptu Agung Gumara Samosir menjelaskan,awalnya pelaku cemburu istrinya suka main Facebook.
"Motif pembunuhan, pelaku mengaku karena rasa cemburu atas istrinya yang suka main facebook,” tegas Agung Gumara kepada TribunGorontalo.com, Rabu (8/6/2022).
Tidak hanya itu, pria berinisial IP alias Fandi itu, kerap kesal dengan istrinya yang mulai bertingkah aneh.
Salah satunya adalah sang istri kerap mengganti kata sandi ponsel. Inilah hal yang memicu kemarahan Fandi.
Hingga akhirnya keduanya terlibat cekcok dan berujung pembunuhan.
Popin diduga dibunuh dengan sebilah pisau.
"Kita masih lakukan pendalaman, masih kumpulkan saksi-saksi," ungkap Agung.
Saat ini, jenazah korban sudah dibawa ke RS Dunda Limboto. Rencana akan di-autopsi.
Dari informasi yang dikumpulkan Tribun Gorontalo, pekerjaan Fandi adalah sopir kontainer.
Sementara Popin biasanya di rumah menjaga anak keduanya yang berusia 3 tahun.
Usai diautopsi, korban rencana akan dibawa ke kuburan keluarga di Dusun Makassar, Desa Dudepo, Kecamatan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara.
Kejadian itu sempat menggegerkan tetangga. Sebab, rumah keduanya berada di permukiman padat penduduk.
Rumah bercat hijau dan kuning itu, posisinya ada di sudut. Memungkinkannya mudah diakses dan dekat dari pantauan masyarakat.
Tidak heran, seorang tetangga yang tidak mau disebutkan namanya, mengakui bahwa kerap mendengar kedua pasangan suami istri itu, bertengkar.
Beberapa hari lalu, Popin dikabarkan pernah kabur ke Manado, Sulawesi Utara.
Alasannya kabur ke kota tetangga itu, karena tak tahan dipukuli oleh suaminya. Lantaran dibujuk dan diminta pulang, Popin pun mengiyakan.
Nahas, kepulangan dia justru keputusan yang salah.
Sebab, suaminya kembali melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kepadanya.
Kali ini, hingga membuat Popin kehilangan nyawa.
“Mereka ini juga kadang suka bertengkar. Kalau yang saya dengar depe (punya) suami cemburu begitu,” kata seorang tetangga.
Popin diketahui adalah wanita kelahiran 1993. Sementara suaminya, adalah pria kelahiran 1982.
Usia keduanya terpaut 11 tahun. Korban ternyata merupakan istri ketiganya pelaku.
Fandi sebelumnya sudah dua kali menikah.
Dari pernikahan AP dan IP, mereka memiliki seorang anak perempuan kisaran umum 5 tahun.
Baca Juga: Ngeri Banget! Pria Ini Lakukan Pembunuhan dan Setubuhi Adik Iparnya yang Sudah Meninggal