Suar.ID - Viral unggahan di Twitter yang memperlihatkan kengerian wanita-wanita di Madhya Pradesh, India berusaha keluar dari sumur tanpa menggunakan alat bantu maupun tali.
Hanya bermodalkan tangan kosong, wanita-wanita tangguh itu terlihat merayap dan berusaha untuk memanjat tembok sumur.
Tidak tanggung-tanggung sumur yang dipanjat ternyata memiliki kedalaman mencapai 9 meter.
Video tersebut diunggah pertama kali oleh media lokal dengan akun Twitter @ANI_MP_CG_RJ pada Kamis (2/6/2022).
Tanpa rasa takut akan terjatuh, perempuan-perempuan itu masuk ke dalam sumur hanya untuk dapatkan ini.
Ya, kekeringan dan krisis air yang terjadi di Madhya Pradesh memaksa masyarakatnya untuk nekat masuk sumur demi mendapatkan setitik air.
Dalam video juga diperlihatkan, air di dasar sumur terlihat mulai mengering dan hanya menyisakan genangan kecil.
Hal itulah yang menyebabkan warga mau tidak mau bahkan merelakan nyawa mereka untuk masuk ke dasar sumur agar bisa mendapatkan air.
Saat tiba di dasar sumur, warga secara bergantian menyendoki air untuk dimasukkan ke dalam ember.
Kemudian ember yang dibawanya ditarik dengan tali untuk di bawa ke atas, sedangkan warga harus memanjat sumur dengan tangan kosong.
Dikutip dari Nextshark.com pada Senin, (6/6/2022), dampak kekeringan itu dilaporkan dirasa sangat menyulitkan warga setempat.
Parahnya lagi, peristiwa ini bukanlah kejadian yang pertama kali terjadi. Pada bulan April, video serupa juga muncul.
Bedanya, peristiwa perempuan yang rela masuk dalam sumur terjadi di daerah lain yakni di Maharashtra.
Di India, krisis air memang menjadi permasalahan tersendiri. Madhya Pradesh bukanlah satu-satunya wilayah yang terkena dampak.
Parahnya di tahun 2050 India diprediksi akan menghadapi krisis air yang lebih parah daripada saat ini.
Meskipun pemerintah telah berjanji untuk mengatasi krisis air, tapi kejadian ini dilaporkan masih terus terulang ketika musim panas tiba.
Alhasil, warga setempat merasa geram dan kecewa pada tindakan pemerintah dan memutuskan untuk memboikot pemilu setempat.
"Pegawai pemerintah dan pemimpin politik hanya datang saat pemilu,"
"Kali ini kami memutuskan untuk tidak memberikan suara (pemilu) sampai kami memiiki pasokan air yang layak,"
"Sumur ada 3, hampir kering semua, pompa tangan tidak ada airnya,” kata warga setempat kepada media lokal.