Suar.ID -Anak Buah Nekat Pukul Putra Anggota DPR Fraksi PDIP di Jalan Tol, Mantan Menag Fachrul Razi Serahkan Sepenuhnya ke Polisi.
Arogansi dipertontonkan pengemudi Nissan X-Trail bernopol B 1146 RFH di jalan tol dalam kota, Sabtu (4/6/2022).
Pria tersebut menganiaya Justin Frederick (24), anak anggota DPR yang juga politisi PDI Perjuangan, Indah Kurnia.
Polisi pun segera bergerak.
Pengemudi X-Trail tersebut, kini ditangkap dan ditahan.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengatakan, setelah peristiwa itu viral di media sosial pihaknya langsung memeriksa dua orang yang ada dalam video viral tersebut.
"Sudah diamankan 2 orang,"
"Kemudian, satu orang ditetapkan tersangka dan ditahan," ujar Hengki, melansir Tribunnews.
Untuk tersangka, Hengki belum membeberkan informasi lebih lanjut.
Ia hanya mengkonfirmasi, satu dari dua saksi itu telah ditetapkan sebagai tersangka.
Maka, langsung dilakukan penahanan.
"Insial FM (ditahan)," kata Hengki.
Di media sosial, banyak unggahan yang menyatakan, pria tersebut diduga adalah Ali Fanser Marasabessy.
Barisan intelijen netizen kemudian menyisir jejak digital pria tersebut.
Ali Fanser adalah pimpinan sebuah organisasi kemasyarakatan (ormas).
Pengemudi pelat RFH yang pukuli anak anggota DPR ternyata orang dekat Jenderal TNI ini. Foto tampang pelaku digeruduk netiuzen.
Ali Fanser Marasabessy merupakan Ketua Umum Pemuda Bravo Lima.
Ormas ini menginduk ke ormas Pejuang Bravo Lima yang dipimpin eks Menteri Agama RI, Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi.
Ketika dimintai konfirmasi wartawan, Ketua Umum Pejuang Bravo Lima (PBL), Fachrul Razi membenarkan, Ali Fanser merupakan sosok yang bernaung di sayap organisasinya.
Fachrul menyebut, ormas Pemuda Bravo Lima adalah organisasi sayap kepemudaan yang berada di bawah naungan PBL.
"Perlu saya jelaskan, bahwa Ketua Umum Bravo Lima saya, Fachrul Razi."
"Saudara Ali Fanser adalah Ketua Pemuda Bravo Lima," kata Fachrul saat dihubungi Tribun, Minggu (5/6/2022).
"Untuk kasus dan insiden kemarin, saya menyerahkan sepenuhnya ke polisi, sambil menunggu berita pemeriksaannya dari Polda Metro Jaya," imbuh Fachrul.
Fachrul menegaskan, pihaknya tak mentolerir sikap anggotanya apabila terbukti melakukan kekerasan.
Ia mengaku prihatin atas peristiwa penganiayaan itu.
Bahkan ia menyebut, aksi main hakim sendiri tak bisa dibenarkan dalam hal apapun.
Menteri Agama Fachrul Razi
"Apapun alasannya, kalau ada orang main pukul atau main hakim sendiri, ya tidak bisa ditolerir."
"Apapun itu, tindakan kekerasan secara sepihak harus dihukum sesuai aturan perundangan yang berlaku," kata Fachrul.