Suar.ID - Niat hati ingin mengkritik pria yang tak beri tempat duduk pada wanita, warganet ini malah dapat serangan balik.
Kejadian bermula saat seorang warganet asal Malaysia bernama Adam mengunggah foto pria yang sedang duduk dalam kursi di LRT.
Pria tersebut terlihat asyik duduk di kursi LRT sambil membaca buku.
Diketahui ternyata pria tersebut ternyata bukan orang sembarangan.
Pria tersebut bernama Syed Saddiq.
Tidak main-main, pria yang bernama lengkap Syed Saddiq Syed Abdul Rahman itu merupakan Menteri Pemuda dan Olahraga termuda di Malaysia.
Syed Saddiq memang kerap bepergian dengan menggunakan transportasi publik, salah satunya LRT.
"Bertatap Muka dengan Syed Saddiq hari ini," tulis adam dalam akun Twitternya @ordinaryboyadam pada Selasa (31/6/2022).
Dikutip dariworldofbuzz.com pada Sabtu (4/6/2022), siapa sangka hasil foto Adam tersebut justru diunggah ulang oleh warganet lain.
Dalam foto yang diunggahnya ia menyematkan tulisan bernada kritik.
"Yang benar-benar lelaki pasti akan menawarkan kursinya pada perempuan yang berdiri," tulisnya.
Unggahan kritik dari seorang warganet yang justru mendapat serangan balik.
Warganet tersebut menganggap Syed Saddiq tidak jantan karena tidak menawarkan kursinya pada wanita.
Padahal di sekeliling pria tersebut terdapat beberapa wanita yang nampak berdiri.
Memang dalam foto terlihat Syed Saddiq nampak seolah acuh pada perempuan disekitarnya.
Bukannya mendapat dukungan, warganet yang mengunggah ulang foto Syed Saddiq malah mendapat respon negatif dari warganet lain.
Kritik yang ia lontarkan tersebut justru mendapat serangan balik.
Banyak warganet Malaysia membela Syed Saddiq dan bahkan tidak menggapnya salah.
"Perasaan tidak ada yang salah dari foto ini," kata salah seorang warganet.
"Yang nge-Tweet ini sehari-harinya bukan pengguna transportasi publik," bela warganet lainnya.
Tidak tanggung-tanggung, beberapa warganet wanita bahkan memberikan pernyataan yang mengejutkan.
Mereka berpendapat bahwa wanita bukan makhluk yang lemah.
Lebih lanjut, para wanita tersebut berpendapat bahwa kursi hanya boleh ditawarkan bagi orang-orang tertentu seperti difabel, wanita hamil dan orang tua.
"Saya wanita. Saya tidak butuh ditawarkan tempat duduk. Saya masih bisa berdiri," kata seorang warganet.
"Laki-laki bukan robot, mereka juga manusia dan bisa lelah," pungkas warganet lain.