Fatal Banget! Disangka Ulah Teroris, Viral Pesawat Mendadak Putus Kontak sampai Bikin Heboh Satu Bandara, Taunya Gara-gara Kelakuan Pilot Satu Ini

Selasa, 31 Mei 2022 | 16:39
Pixabay

Ilustrasi pesawat

Suar.ID - Panik, pemerintah setempat langsung bersiap-siap atas kemungkinan pembajakan oleh teroris.

Ternyata, kapten pesawat tadi hanya lalai dan tertidur saat sedang mengemudi.

Dilansir dari Mirror, Minggu (29/5/2022), Pilot yang terkait bekerja sebagai kapten di maskapai penerbangan ITA Airways.

Ia sedang menerbangkan pesawat AZ609 dengan rute New York - Roma pada tanggal 30 April 2022.

Di tengah perjalanan, pesawat tipe Airbus 330 itu tiba-tiba putus kontak.

Pengontrol lalu lintas udara Marseille berulang kali mencoba menghubungi sang pilot tanpa ada jawaban.

Khawatir ada teroris, petugas dari Prancis langsung mengabari rekannya di Roma, Italia, pada pukul 05.21 waktu setempat.

Dua buah pesawat jet tempur disiapkan untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk.

Jaga-jaga semisal terjadi insiden semacam tragedi 9/11 pada tahun 2001.

Beruntung, sang pilot segera sadar diri 10 menit kemudian.

Pesawat itu pun berhasil mendarat dengan selamat.

Ketika dimintai penjelasan, pilot berdalih dirinya tak dapat dihubungi karena ada kesalahan teknis.

Namun, fakta terungkap setelah teknisi pesawat melakukan pengecekan sistem secara menyeluruh.

Ternyata, sang kapten tertidur saat co-pilotnya sedang mengambil jatah istirahat.

Hal ini merupakan pelanggaran dari prosedur ITA Airways.

Viral pesawat tiba-tiba putus kontak disangka ulah teroris, ternyata pilot ketiduran

Kabar itu sontak menuai kritik tajam dari publik.

ITA Airways dituntut untuk meminta maaf dan bertanggung jawab karena sudah membahayakan nyawa penumpang.

Juru bicara maskapai menyampaikan dalam pernyataan resmi bahwa nasib penumpang tidak pernah terancam berkat adanya auto-pilot.

Mereka menegaskan bahwa keselamatan penerbangan selalu menjadi jaminan nomor satu ITA Airways.

Kendati demikian, pilot yang bersangkutan sudah dipecat sebagai bentuk pertanggungjawaban.

Editor : Rahma Imanina Hasfi

Baca Lainnya