Anofial Asmid tak kunjung datang ke Indonesia. Tak hanya Ameena Hanna Nur Atta yang pengin dijenguk kakeknya, kakek Atta Halilintar juga kangen.
Suar.ID -Tak hanya Ameena Hanna Nur Atta yang berharap sang kakek, Anofial Asmid, mengunjunginya di Indonesia.
Ternyata ada sosok lain yang sangat berharap bertemu dengan ayah Atta Halilintar itu.
Dia adalahAsmid bin Datuk Syamsuddin Malako Kayo, ayah Anofial Asmid alias kakek Atta Halilintar.
Dia juga berharap cucunya bisa menjadi jembatan pertemuan dirinya dengan sang putra.
Ada masalah apa sebenarnya antara Anofial Asmid denganAsmid bin Datuk Syamsuddin Malako Kayo yang sudah enam tahun tak bertemu?
Bagaimanapun juga,Asmid bin Datuk Syamsuddin Malako Kayo sudah sangat rindu dengan putra itu.
Dia juga mengaku sudah lama tak berkomunikasi dengan suami Lenggogeni Faruk.
"Kangen lah, sudah enam tahun nggak jumpa dan tidak komunikasi," tutur kakek Atta, Asmid bin Datuk Syamsuddin Malako Kayo, dilansir Insert Investigasi, Senin (16/6) kemarin.
Menurut keteranganFebrian Amanda, paman Atta Halilintar, ayahnya terakhir bertemu dengan Anofial Asmid sekitar enam tahun lalu ketika sang ibu meninggal.
"Terakhir saya bertemu enam tahun yang lalu saat mama dipanggil oleh Allah SWT," kata Febrian.
"Bertemunya pun saat akhir-akhir mama dikebumikan di Lampung."
Hingga saat ini Febrian mengaku belum bisa berkomunikasi dengan kakaknya itu.
"Kita belum diberi izin oleh Allah dan belum diberi izin oleh Bang Halilintar untuk berkomunikasi," kata Febrian.
"Kita tidak dapat berkomunikasi dan menghubunginya atau bagaimanapun caranya, kita tidak tau kenapa."
Febrian menyayangkan sikap sang kakak yang mulai berubah semenjak gen Halilintar menjadi publik figur dan terkenal.
Ia pun membandingkan dengan kehidupan sebelum mereka terkenal.
"Kita tentu merasa menyayangkan karena dulu sebelum Atta atau gen Halilintar itu menjadi publik figur, kita sering bersama."
"Saling support, saling menjaga, dari kecilnya mereka semua."
"Gen Halilintar tentu bersama-sama kita, jarang kita tidak bersama, apalagi ketika mama masih hidup waktu itu," jelas Febrian.
Tentu, situasi ini membuatnya merasa kehilangan sekaligus rindu dan sedih.
"Tentu merasa kehilangan iya, kita merasa rindu dan sedih."
"Mudah-mudahan ini tidak lama, sayang sekali jika kesibukan duniawi kita, memutuskan hubungan silaturahim kita."
"Terutama kepada kedua orang tua yang sangat kita sayang," sambungnya.
Kakek Atta pun berharap cucunya, Atta bisa menjadi jembatan antara dirinya dengan Anofial agar bisa bertemu.
"Atta menghubungi ayahnya sendiri supaya dia sampaikan untuk bisa berjumpa dengan saya."
"Harapan saya, ayahnya Atta supaya bisa berjumpa dengan saya," ucap Asmid bin Datuk Syamsuddin Malako Kayo.
Febrian pun juga berpesan kepada Anofial untuk pulang ke Indonesia dan bertemu dengannya serta sang ayah.
"Kepada Bang Halilintar di mana pun abang berada, tidak pernah kita dapat kabarnya."
"Kembalilah, bertemulah dengan papa karena papa udah semakin uzur, sudah tampak semakin tua juga."
"Banyak sekali kekurangan fisik yang ada pada papa sekarang, kadang-kadang mulai pelupa, fisik kaki papa juga demikian," pungkasnya.
Febrian berharap, Atta bisa menjadi jembatan, seperti yang diharapkan oleh sang ayah.
"Saya sebagai adik dari Bang Halilintar, hanya itu yang saya harapkan, karena ini adalah ayah kita bersama."
"Saya sampaikan juga kepada Atta, jadikanlah dirimu jembatan, perantara, atau pendamai," tutup Febrian Amanda.