UAS Alias Ustaz Abdul Somad Ngaku-ngaku Dideportasi Dari Singapura, Begini Penjelasan Duta Besar RI Untuk Negara Singa Itu: Dia Nggak Masuk Kriteria Warga Asing Yang Boleh Ke Singapura

Selasa, 17 Mei 2022 | 18:51
Instagram

Ustaz Abdul Somad mengaku dideportasi dari Singapura. Duta besar RI untuk Singapura buka suara, sebut dia nggak dideportasi.

Ustaz Abdul Somad mengaku dideportasi dari Singapura. Duta besar RI untuk Singapura buka suara, sebut dia nggak dideportasi.

Suar.ID -Ustaz Abdul Somad alias UAS kembali viral.

Perkaranya adalah dia mengaku dideportasi dari Singapura, seperti dia sampaikan dalam akun Instagramnya, Senin (15/5) tempo hari.

Di situ dia menulis begini:

"UAS di ruangan 1x2 meter seperti penjara di imigrasi, sebelum dideportasi dari Singapura," tulisnya.

"Berita lengkapnya saksikan esok wawancara UAS, Selasa 17 Mei 2022 hanya di channel: hai guys official."

Pengakuan Ustaz Abdul Somad itu kemudian diluruskan oleh Duta Besar RI untuk Singapura, Suryopratomo.

Dia bilang, UAS nggak dideportasi, tapi tak diizinkan masuk karena tak memenuhi kriteria warga asing berkunjung ke negara tersebut.

"UAS tidak diizinkan masuk ke Singapura karena tidak memenuhi kriteria warga asing berkunjung ke Singapura," katanya, dilansir Tribunnews.com, Selasa (17/5).

"Jadi tidak dideportasi karena beliau belum masuk Singapura."

Ustaz Abdul Somad (UAS) lahir di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara pada 18 Mei 1977.

Dia merupakan anak pertama dari dua bersaudara.

UAS meraih gelar sarjana dari Universitas Al-Azhar, Mesir pada 2002.

Kemudian, ia menyelesaikan program Master di Dar El Hadith El Hassania tahun 2006.

Nama UAS semakin dikenal setelah direkomendasikan para ulama untuk mendampingi Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019.

Ia telah menulis puluhan buku yang menjadi best seller di kalangan Muslim, seperti Ustaz Abdul Somad Menjawab hingga Metode Takhrij Hadits.

UAS memiliki dua istri, dimana istri pertamanya, Mellya Juniarti, ia nikahi pada 2012.

Dari pernikahan pertamanya, UAS dikaruniai seorang putra.

Tribunnews

Ustaz Abdul Somad mengaku dideportasi dari Singapura. Duta besar RI untuk Singapura buka suara, sebut dia nggak dideportasi.

Dilansir Tribunnews.com, ia kemudian resmi menikahi Fatimah Az Zahra yang usianya terpaut 24 tahun, pada Rabu (28/4/2021).

Resepsi keduanya digelar pada Kamis (20/5/2021) di kampus UNIDA Pondok Modern Darussalam, Gontor, Ponorogo, Jawa Timur.

Dalam acara tersebut, sejumlah tokoh dan aris hadir, seperti Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa; Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak; Arie Untung; Dimas Seto; hingga Dude Harlino, sebagaimana dilansir Tribunnews.com.

Diketahui, UAS pernah menjadi PNS Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau.

Namun, ia memutuskan mengundurkan diri pada 2019.

UAS memilih mengundurkan diri lantaran tak bisa aktif di kampus.

Tak hanya itu, ia juga mengungkap alasan lainnya mengundurkan diri dari PNS UIN Suska Riau.

"Yang kedua, jadwal pengajian sampai 2021. Yang ketiga, pengabdian ini kan tidak terbatas hanya di kampus, dan banyak juga kakak-kakak kelas saya keluar dari PNS, ya karena merasa pengabdian bisa lebih luas."

"Dengan alasan itu lah saya mengundurkan diri dari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim. Mudah-mudahan ini bisa menjadi klarifikasi, terima kasih. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh," terangnya dalam sebuah video, dikutip dari Kompas.com.

Pada 2019 lalu, UAS pernah dilaporkan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) atas dugaan penistaan agama.

Laporan itu dilayangkan ke Bareskrim Polri pada Senin (19/8/2019).

Mengutip Kompas.com, laporan tersebut buntut video ceramah UAS yang viral.

IG @supirustadz
IG @supirustadz

Ustaz Abdul Somad mengaku dideportasi dari Singapura. Duta besar RI untuk Singapura buka suara, sebut dia nggak dideportasi

"Kedatangan kami ke Bareskrim dalam rangka untuk melaporkan video yang beredar terkait dengan statement Ustaz Abdul Somad menyangkut dengan menyebut simbol agama tertentu," kata Ketua Umum Pengurus Pusat GMKI, Korneles Galanjinjinay, di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin.

Menurut Korneles, pernyataan UAS yang mengaitkan salib dengan jin kafir tersebut dianggap dapat mengganggu ketenangan masyarakat.

Ini menjadi alasan GMKI untuk melaporkan pernyataan tersebut.

"Yang kami perjuangkan adalah kepentingan bangsa dan negara, kepentingan yang lebih besar," ucap Korneles.

"Bukan kemudian kehadiran kami untuk membela agama tertentu, tapi ini murni untuk ketenangan dan ketertiban masyarakat. Sehingga di tengah adanya video ini masyarakat tidak gaduh," imbuhnya.

Tag

Editor : Moh. Habib Asyhad