Punya Bentuk Kaki Tak Biasa, Inilah Putra Firaun 'Sesat' dari Mesir Kuno, Ternyata Gegara Perbuatan 'Hina' Tutankhamun yang Umum Dilakukan Bangsawan Mesir

Selasa, 17 Mei 2022 | 13:08
Tiny-Librarian - Tumblr

Tutankhamun dan istri, Ankhesenamun.

Suar.ID -Punya Bentuk Kaki Tak Biasa, Inilah Putra Firaun 'Sesat' dari Mesir Kuno, Ternyata Gegara Perbuatan 'Hina' Tutankhamun yang Umum Dilakukan Bangsawan Mesir.

Howard Carter, arkeolog Inggris, menemukan pintu masuk makam Firaun Mesir Tutankhamunpada 4 Novermber 1922.

Makam ini dibuka pada Februari 1923.

Di dalamnya, ada ribuan artefak.

Salah satunya, peti Tutankhamun yang sepenuhnya terbuat dari emas.

Howard Carter membutuhkan waktu empat tahun untuk menjelajahi empat ruang di dalam makam.

Bahkan, sepuluh tahun untuk mengkatalogkan artefak tersebut.

Penemuan makam Tutankhamun yang masih lengkap, merupakan salah satu penemuan arkeologi terbesar zaman modern.

Tutankhamun lahir sekitar tahun 1341 SM di Mesir Kuno sebagai putra Raja Akhenaton (dikenal juga sebagai Amenhotep IV).

Ibunya kemungkinan adalah salah satu saudara perempuan Akhenaton.

Ketika Tutankhamun lahir, di Mesir sedang terjadi kekacauan politik dan sosial yang besar.

Ayahnya melarang penyembahan terhadap banyak dewa.

Ia menyarankan, hanya menyembah satu dewa (monoteisme) bernama Aten.

Karena hal ini, ayahnya dikenal sebagai “raja yang sesat.”

Selain itu, kepemimipinan Akhenaton menjadi semakin otokratik.

Bahkan, rezimnya juga bertambah korup.

Express.co.uk
Express.co.uk

(ilustrasi) Howard Carter dengan mumi Firaun Tutankhamun.

Akhenaton akhirnya tidak lagi bertakhta setelah 17 tahun.

Kemungkinan, karena ia diturunkan paksa.

Tidak lama kemudian, dia meninggal.

Ia pun digantikan Tutankhamun yang berusia 9 tahun pada 1332 SM.

Karena masih kecil, maka tahun-tahun awal kekuasaannya masih dikendalikan seorang wazir bernama Ay.

Pada waktu itu, Ay dibantu komandan militer Mesir bernama Horembeb.

Keduanya menolak saran Akhenaton untuk menyembah satu dewa.

Mereka memilih kembali pada kepercayaan tradisional yang politeistik.

Tutankhamun mengembalikan ibu kota Thebes.

Bahkan, ia merestorasi pemerintahan lama.

Ia berharap, dewa-dewa akan kembali mendukung Mesir.

Dia meminta perbaikan situs-situs suci, melanjutkan pembangunan kuil Karnak.

Tutankhamun menikahi Ankhesenamun, saudara tirinya dan anak perempuan Akhenaton dengan Nefertiti.

Namun, mereka tidak memiliki anak yang lahir dengan selamat.

Berdasarkan penelitian, Tutankhamun meninggal sekitar tahun 1323.

Kemungkinan, karena infeksi ganggren.

Infeksi ini kemungkinan terjadi karena kakinya patah.

Pada awalnya, ada teori yang menyebutkan, dia meninggal karena pukulan di kepala dari lawan politiknya,

Namun, pemindaian tubuhnya pada 2006 menyimpulkan kerusakan pada tengkoraknya terjadi setelah dia meninggal, karena penanganan yang buruk pada muminya.

Google
Google

Rekonstruksi Digital Tubuh Tutankhamun

Penelitian lain tahun 2020 menyebutkan, dia menderita malaria dan menjadi cacat.

Sehingga, membutuhkan tongkat untuk berjalan.

Hal ini dapat membuat infeksi di kakinya semakin parah.

Baca Juga: Sakit Hati Disindir Anies Baswedan, Giring Nekat Sebut Sang Gubernur 'Firaun' hingga Singgung Pemukiman Kumuh Sekitar JIS: Ambisinya Mengundang Orang Terpandang di Pesta

Editor : Ervananto Ekadilla

Sumber : britannica, History, Biography, People Pill

Baca Lainnya