Sri Langka Memanas, Anggota Parlemen Partai Penguasa Ditemukan Tewas Bunuh Diri Tak Lama Usai Perdana Menteri Mahinda Rajapaksa Mengundurkan Diri, Massa Bakar Rumah Perdana Menteri

Selasa, 10 Mei 2022 | 15:17
Opindia

Anggota parlemen partai penguasa Sri Lanka ditemukan tewas. Perdana Menteri Mahinda Rajapaksa mengundurkan diri.

Anggota parlemen partai penguasa Sri Lanka ditemukan tewas. Perdana Menteri Mahinda Rajapaksa mengundurkan diri.

Suar.ID -Kondisi Sri Lanka benar-benar kaos.

Seorang anggota parlemen partai penguasa, SLPP, bernama Amarakeerthi Athukorola, ditemukan tewas di tengah-tengah kerusuhan, Senin (9/5) kemarin.

Kejadian tersebut terjadi hanya beberapa jam setelah Perdana Menteri Sri Lanka, Mahinda Rajapaksa, mengundurkan diri dari jabatannya.

Menurut beberapa laporan, sebelumnya mobil Athukorala sempat dicegat oleh beberapa demonstran di Nittambuwa.

Panik, Athukorala kemudian melepaskan tembakan ke arah pengunjuk rasa dan melukai dua demonstran.

Setelah itu, Athukorala mencoba melarikan diri dan berlindung di gedung terdekat di mana mayatnya ditemukan.

Kabarnya Athukorala bunuh diri.

Menurut laporan Ceylon Today, sopirnya juga ikut tewas.

Masih dari sumber yang sama, Athukorala menembak dirinya sendiri setelah diserang pengunjuk rasa anti-pemerintah.

Sementara sopirnya gantung diri.

Di sisi lain, dua demonstran yang terluka akibat tembakan Athukorala segera dibawa ke rumah sakit terdekat.

Du waktu yang bersamaan, pemimpin oposisi Sri Lanka, Sajith Premadasa terus mengritisi keluarga PM Rajapaksa soal kerusuhan baru-baru ini.

Dia bilang, undang-undang darurat nggak akan bisa menghentikan momentum perubahan.

Sajith juga memperingatkan ke partai penguasa soal dampak buruk bila para pengunjuk rasa dan media dirugikan.

"Setiap Rajapaksa membuat keputusan tidak populer. Kekerasan, undang-undang darurat, dan pengikut palsu, tidak akan mampu menghentikan momentum perubahan," tulis Sajith di Twitter.

"Bisa berdampak serius bila para pengunjuk rasa damai dan media dirugikan."

Dilaporkan Opindia.com, ribuan pengunjuk rasa propemerintah dikirim menggunakan bus dan didrop di tempat para pengunjuk rasa antipemerintah.

Mereka kemudian diduga merusak dan membakar poster-poster dan spanduk antipemerintah.

Beberapa pengunjuk rasa antipemerintah dilaporkan terluka, termasuk wanita, anak-anak, dan orang tua.

Sekitar 78 orang dilaporkan dilarikan ke Rumah Sakit Nasional Kolombo.

Dalam kerusuhan itu, sejumlah rumah, termasuk rumah PM Rajapaksa di Hambantota, dibakar massa.

Tak hanya rumah Rajapaksa, rumah beberapa menteri juga mengalami hal serupa.

Sebelumnya, Perdana Menteri Sri Lanka Mahinda Rajapaksa mengumumkan pengunduran diri dan menyerahkan jabatannya ke Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa.

Pak Presiden, tak lain adalah adik Perdana Menteri sendiri.

Rajapaksa meminta kepada segenap masyarakat Sri Lanka untuk menahan diri dan tidak melakukan kerusuhan.

Tiga hari sebelumnya, Sri Lanka memberlakukan keadaan darurat yang memberikan hak kepada militer untuk menangkap dan menahan siapa pun.

Penangkapan itu, sepertinya seturut dengan pernyataan Kementerian Perhatanan yang menyebut para demonstran antipemerinah menggangu ketertiba umum.

Tag

Editor : Moh. Habib Asyhad