Suar.ID - Ia baru menerima kabar ini saat kembali ke kantor.
Bos wanita itu mengaku sengaja menahan informasi tersebut lantaran khawatir 'menganggunya saat sedang menyusui anak'.
Dilansir dari Mirror (28/4/2022), peristiwa ini menimpa Anastasia Tuchkova, seorang pengacara bawahan konglomerat Rusia, Timur Artemev.
Tuchkova bekerja di salah satu perusahaan Artemev yang berlokasi di London, Inggris, sampai tahun 2017.
Pada bulan Maret tahun itu, Tuchkova mengambil cuti hamil selama 1 tahun untuk melahirkan dan mengurus anaknya.
Tuchkova tidak pernah menyangka bahwa perusahaan tempat Ia bekerja akan memutus kontraknya secara tiba-tiba.
Selama cuti, Tuchkova mengaku berulang kali mengirimkan email kepada perusahaan mengenai status kerjanya.
Akan tetapi, Ia tidak pernah menerima respons apa-apa.
Pada email terakhirnya, Tuchkova pun mengungkapkan bahwa dia 'sudah tidak sabar' untuk kembali kerja pada bulan Maret 2018.
Usai mendengar bahwa Tuchkova akan segera kembali ke kantor, barulah Timur Artemev memutuskan untuk menyampaikan kabar buruk tersebut.
Ternyata, perusahaannya telah mengadakan PHK massal.
Tuchkova menjadi salah satu karyawan yang kontraknya diputus secara sepihak.
Wanita ini pun syok.
Ia tidak habis pikir kenapa Artemev baru mengabarinya ketika Ia sudah kembali ke kantor.
Jika diberitahu sejak awal, Tuchkova bisa punya waktu untuk mencari pekerjaan baru.
Ketika Tuchkova meminta jawaban ke pada Artemev, alasan yang diutarakan oleh pria itu sungguh 'tidak masuk akal'.
"Aku tidak ingin merusak suasana hatimu ketika baru saja melahirkan," ungkap Artemev.
Ia mengaku takut menganggu Tuchkova saat sedang 'menyusui anaknya'.
Tidak terima, Tuchkova pun membawa kasus ini ke pengadilan
Terakhir dikabarkan, perusahaan Artemev terpaksa memberikan kompensasi sebesar 30.000 Pound sterling (547 juta Rupiah) kepada Tuchkova.