Suar.ID-Seorang suami di India baru-baru ini memberikan hukuman yang di luar nalar bagi sang istri yang diduga selingkuh.
Padahal tuduhan kepada istrinya itu belum terbukti kebenarannya.
Pria ini tega memberikan hubungan dengan cara mengarak istrinya keliling kampung.
Dia juga meminta istrinya menggendongnya keliling kampung.
Tak peduli dengan keadaan sang istri, ia akan memberikan hukuman jika istrinya berhenti melangkah.
Jika istrinya berhenti, maka warga akan memukul dan bahkan ada yang melemparinya dengan batu hingga ban.
Ternyata apa yang dialami oleh wanita malang tersebut disebut sebagai sebuah hukuman yang memang sudah lama berlaku di wilayah tempatnya tinggal tersebut.
Lebih memilukan lagi, hukuman tersebut dijatuhkan hanya berdasarkan pengaduan sang suami kepada orangtuanya.
Tanpa perlu mengumpulkan dan melihat bukti, kedua orangtuanya lalu memutuskan untuk menjatuhkan hukuman hanya berdasarkan rengekan dari anaknya.
Wanita yang tak disebutkan identitasnya tersebut pun akhirnya hanya pasrah untuk menggendong suaminya keliling kampung sambil menerima hinaan dan siksaan.
Mengutip dari Wiken.ID, kejadian tersebut terjadi pada tahun 2020.
Wanita tersebut dihukum dengan tuduhan telah berselingkuh saat dia dan suaminya tinggal di kota.
Dalam video itu, si istri dipukul beberapa kali jika dia sampai berhenti atau beristirahat karena bebannya yang berat, di mana dia diarak keliling kampung.
Perempuan yang tak disebutkan identitasnya itu mendapat ejekan dari warga desa.
Bahkan ada yang sengaja melemparkan ban ke arahnya.
Insiden memilukan itu dilaporkan terjadi di desa kawasan Distrik Jhabua, berlokasi sekitar 482 kilometer di sebelah utara kota Mumbai.
Dikutip dari Daily Mirror, polisi India bergerak cepat setelah video itu viral dengan menangkap tujuh orang, termasuk suami wanita itu.
Pengawas polisi Ashutosh Gupta menerangkan, lima orang ditahan pada Kamis malam (30/7/2020).
Sementara sisanya keesokan harinya (31/7/2020).
Semua berawal ketika pasangan itu, yang sudah menikah selama tiga tahun, baru saja kembali ke desa setelah bekerja di Gujarat.
Sekembalinya mereka, suami korban kemudian berkeluh kesah kepada orangtuanya bahwa istrinya telah berselingkuh dengan pria yang ditemui di Gujarat.
Laporan tersebut kemudian menuai reaksi dari warga desa, di mana si perempuan harus menerima "hukuman" berupa menggendong suaminta di pundak.
Ritual pria harus dipanggul oleh istrinya jika ketahuan selingkuh dilaporkan merupakan bentuk hukuman yang umum di daerah tersebut.