Astagfirullah! Sosok Kasatpol PP ini Malah Jadi Otak Pembunuhan Pegawai Dishub, Polisi Ungkap Adanya Motif Asmara, Pelaku Sempat Lontarkan Ancaman: Saya Habisi!

Minggu, 17 April 2022 | 12:03
Kompas.com /Handout

Ilustrasi pembunuhan.

Suar.ID - Polisi berhasil mengungkapkan sebuah kasus pembunuhan.

Kasus pembunuhan ini rupanya diotaki oleh Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Makassar, Sulawesi Selatan.

Pada kasus ini, polisi pun menetapkan ada 4 orang tersangka, antara lainKasatpol PP Makassar M Iqbal Asnan, S, AKM, dan A.

Kasus pembunuhan ini terungkap dari ditemukannya jasad pegawai Dinas Perhubungan Makassar Najamuddin Sewang di Jalan Danau Tanjung Bunga, Minggu (3/4/2022) siang.

Dilansir TribunTimur.com, jasas Najamuddin Sewang saat itu masih berseragam dinas perhubungan sudah tergeletak di jalan.

Mulanya, Najamudin ini diduga tewas akibat kecelakaan tunggal.

Namun, ketika jasadnya hendak dikafani, keluarga temukan adanya lubang di tubuh almarhum.

Lubang ini pun nampak menyerupai bekas luka tembakan dan mengeluarkan darah.

Atas temuan ini, pihak keluarga sepakat untuk dilakukan autopsi pada jasad Najamuddin.

Usai lakukan autopsi di RS Bhayangkara, terbongkar kalau Najamuddin Sewang ini tewas usai ditembak.

Ini juga dikuatkan dengan adanya proyektil peluru yang bersarang di bawah ketiak kiri korban.

Proyektil ini pun selanjutnya diselidiki di laboratorium forensik Cabang Makassar.

Berdasarkan temuan ini, polisi pun bergerak lakukan penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi dan kumpulkan sejumlah barang bukti.

Usai hampir 2 pekan berlalu, kasus penembakan ini pun akhirnya terungkap.

TRIBUN-TIMUR.COM
TRIBUN-TIMUR.COM

Kasatpol PP Makassar, Iqbal Asnan ditangkap polisi terkait kasus pembunuhan berencana terhadap pegawai Dishub, Sabtu (16/4/2022) sore.

Rupanya penambakan ini diotaki oleh Kasatpol PP Makassar M Iqbal Asnan.

Otak pembunuhan ini ditangkap polisi di rumahnya jalan Muh Tahir, Kecamatan Tamalate, Makassar, Sulawesi Selatan pada Sabtu (16/4/2022) sore.

Sebelum digelandang ke Mapolrestabes Makassar, di jalan Jenderal Ahmad Yani, Iqbal Asnan lebih dulu diminta mendatangi surat penangkapan.

Iqbal Asnan pun ditangkap tanpa adanya perlawanan.

Sang istri yang sempat menyaksikan penangkapan Iqbal Asnan dan berusaha untuk ikut di dalam mobil polisi namun tak diizinkan.

Diketahui, sang istri yang menjabat lurah di Makassar ini pun menyusul ke Mapolrestabes.

Ia pun sempat pegang erat tangan suaminya saat dimasukkan ke mobil, sedangkan beberapa polisi memegang pundak Iqbal Asnan.

“Suami saya bukan pembunuh. Ini jahat sekali,” kata dia.

Ia juga mengungkapkan kalau suaminya ini bukan pembunuh, terlebih seharian dirinya selalu bersama sang suami.

“Kami sahur bersama. Kak Iqbal tidur pagi hingga siang karena tidak ngantor. Nanti setelah dzuhur baru mulai memantau proses penertiban anjal dan Pak Ogah. Itu pun dilakukan dari rumah,” kata dia.

Cinta Segitiga

KOMPAS.COM/HENDRA CIPTO
KOMPAS.COM/HENDRA CIPTO

Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Budi Haryanto

Di sisi lain, Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Budhi Haryanto mengatakan latar belakang dari pembunuhan ini adalah cinta segitiga antara pelaku, korban, dan wanita yang bekerja di Dinas Perhubungan.

"Untuk motif dari para pelaku ini adalah cinta segitiga maupun motif pribadi," kata Kombes Pol Budhi Haryanto, Sabtu malam.

Berdasarkan hal ini, ia pun pastikan kasus penembakan ini bukanlah aksi teror.

"Jadi saya ulangi tidak ada teror di Kota Makassar ini, tapi ini adalah motif atau masalah pribadi," jelasnya.

Budhi pun ungkap peran keempat tersangka.

Disebutkan, Iqbal Asnan ini merupakan otak dari pembunuhan berencana pada 3 April lalu.

Sedangkan 3 pria lainnya yang berinisial AKM, A, dan S disebut berperan sebagai eksekutor, pemantau atau penggambar di lokasi.

"Ada otak pelaku, ada yang merencanakan terus sampai dengan eksekutor. Sementara otak pelaku adalah pejabat Kota Makassar (M Iqbal Asnan)," kata Budhi Haryanto.

Kata Bernada Ancaman

Sebelum peristiwa penembakan, Iqbal Asnan ini sempat lontarkan ucapan bernada ancaman.

Kata ancaman ini diterima Juni Sewang, kakak almarhum Najamuddin Sewang, pada 2019 silam.

Saat itu, Iqbal Asnan menjabat sebagai PLT Kepala Dinas perhubungan kota Makassar dan Najamuddin sebagai staf alias bawahannya.

Bermula saat Najamuddin dekat dengan seorang perempuan berinisial R yang juga merupakan pegawai Dishub.

Iqbal yang diduga cemburu pun menelpon Juni yang merupakan juniornya di salah satu kus swasta ternama.

"Kalau soal cinta segitiga yang disebut pak Kapolres itu saya paham, saya tahu. Karena I (Iqbal Asnan) sendiri pernah menghubungi saya secara langsung dan mengatakan ada (kata-kata) tekanan pengancaman di dalamnya," kata Juni ditemui di Mapolrestabes Makassar, Sabtu (17/4/2022) malam.

"Ancamannya itu disampaikan ke saya, 'kalau bukan adikmu itu (Najamuddin Sewang) saya habisi," ucap Juni menirukan perkataan Iqbal.

TRIBUN TIMUR/MUSLIMIN EMBA
TRIBUN TIMUR/MUSLIMIN EMBA

Juni Sewang, kakak almarhum Najamuddin Sewang. Najamauddin merupakan pegawai Dishub Makassar yang tewas ditembak di Tanjung Bunga, Makassar, Sulsel, Ahad atau Minggu (3/4/2022), karena motif asmara.

Atas kasus ini, keempat pelaku ini dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman seumur hidup atau hukuman mati.

Baca Juga: Kawini Gadis Cantik yang Dikenal Lewat FB, Pria Ini Kabur di Hari Pernikahan Gegara Lihat Wajah Asli Sang Kekasih Online: Saya Rugi Puluhan Juta!

Editor : Aditya Eriza Fahmi

Sumber : TribunTimur.com

Baca Lainnya