Kepala Dihantam Helm Bertubi-tubi, Pelajar SMA di Kota Makassar Meregang Nyawa, Motif Keji Pelaku Terungkap

Senin, 28 Maret 2022 | 06:00
Pixabay

Ilustrasi pengeroyokan

Suar.ID - Tim Resmob Polda Sulsel menangkap pemuda dan empat remaja belasan tahun di Makassar Sulawesi Selatan karena diduga terlibat aksi pembunuhan, Sabtu (26/3/2022).

Lima terduga pelaku, FE alias Exel (17), MA (18), MF (17) RS (17) dan SS alias Saldi (21) ditangkap di rumah masing-masing.

Aksi pembunuhan itu, dilakukan dengan mengeroyok remaja bernama Alfaradi (16) warga Jl Pannampu, Makassar.

Bermula saat Alfaradi bersama dua temannya berboncengan tiga di Jl Rappocini Raya Makassar.

Alfaradi yang baru saja mengisi bahan bakar di SPBU Rappicini, pun melanjutkan perjalanan ke arah Jalan Rappicini Raya.

Belum jauh dari SPBU, ia pun dihampiri pelaku yang juga berkendara motor.

Saat memepet motor Alfaradi, pelaku langsung menghantam helm ke arah kepala Alfaradi.

Melihat aksi pemukulan itu, satu dari dua teman Alfaradi pun meloncat dari motor.

"Pelaku langsung melepas helm yang digunakan kemudian memukulkan korban (Alfaradi) dan saksi secara berulang kali," kata Kanit Resmob Polda Sulsel Kompol Dharma Negara kepada tribun, Minggu (27/3/2022) malam.

Alfaradi oleng akibat hantaman helm pelaku, lanjut Kompol Dharma, pun menabrak pohon di pinggir jalan dan terjatuh.

"Korban (Alfaradi) yang pada waktu itu membawa motor sudah tidak konsentrasi sehingga menabrak pohon di pinggir jalan," ujarnya.

Keberingasan para pelaku, rupanya tidak berhenti di situ saja.

Alfaradi yang terjatuh, masih saja dipukuli para pelaku menggunakan helm hingga tak sadarkan diri.

"Pelaku tetap memukul korban dengan menggunakan helm sehingga korban meninggal," ungkapnya.

Usai melancarkan aksi pengeroyokan itu, para pelaku kabur.

Sementara Alfaradi yang tergeletak pun dibawa temannya ke RS Faisal untuk mendapatkan perawatan.

Namun, nahas nyawa pelajar SMA itu tidak tertolong lagi atau dinyatakan meninggal dunia.

Motif pengeroyokan para pelaku terhadap Alfaradi, lanjut Kompol Dharma dipicu ketersinggungan saat berkendara.

"Dari hasil introgasi awal, menurut terduga pelaku melakukan penganiayaan tersebut dipicu karena korban (Alfaradi) dan temannya sedang doubel-doubel gas sehingga terduga pelaku dan rekannya merasa tersinggung dan melakukan pengejaran," tuturnya.

Saat ini, ke lima terduga pelaku diserahkan ke Polrestabes Makassar, untuk proses hukum lebih lanjut.

Editor : Rahma Imanina Hasfi

Baca Lainnya