Suar.ID - Seorang prajurit dari resimen nasionalis Ukraina Azov, Alexei Smykov, menyerahkan diri pada Rusia.
Ia pun menuturkan gambaran perang yang terjadi dan menuturkan buruknya keadaan dinas militer Ukraina.
Selain itu, pemuda tersebut mengaku terpaksa ikut perang meski sebenarnya tak ingin.
"Saya bergabung (ke Azov) sekitar tahun 2018 karena katakan saja, saya tidak berhasil dengan universitas, saya bekerja, dan karena saya tidak melayani dinas militer, dia mengancam saya," kata Smykov dilansir dari RIA Novosti, Jumat (25/3/2022).
"Dinas militer adalah penjara, keikutsertaan untuk dinas militer, pada prinsipnya, bahkan mungkin sedikit lebih buruk daripada penjara, karena ada kekacauan umum yang terjadi di sana."
"Saya memutuskan untuk tidak menghiraukan hal ini, dan dengan seorang teman kami menandatangani kontrak (dengan Azov-red)."
Namun, Smykov mengklaim bahwa dia tidak menganut pandangan Nazi.
Meski terlihat, tangan dan dadanya ditutupi dengan tato dengan gambar yang tampak melingkar ke arah kanan.
Smykov juga mengklaim bahwa di Azov, siapa pun yang pergi harus menandatangani kontrak cadangan dan kemudian, pada panggilan pertama, melapor ke tempat tugas.
Selama perang, Smykov menuturkan bahwa pesawat-pesawat Rusia telah menciutkan nyali pasukannya.
Ia pun mengaku sebenarnya tak ingin terlibat dalam perang tersebut.
"Selama berhari-hari, saya sudah cukup banyak melihat. Sejujurnya saya tidak punya keinginan (ikut berperang-red). Kami tiba di satu tempat, mereka menembaki kami sepanjang hari, di lokasi kedua mereka menembaki pesawat sepanjang hari," tutur Smykov.
"Untuk diri saya sendiri, saya menyadari dengan pasti bahwa saya tidak menginginkan semua ini."
Menurut Smykov, ia dipanggil dari cadangan operasional dan ditugaskan sebagai operator peleton pendukung tembakan dari batalion pengintaian pertama resimen Azov.
Pada 2 Maret, ia melakukan misi pengiriman dua peluncur granat NLAW Inggris ke formasi Nazi 'SS Bears'.
Kelompoknya disergap, dan menurut Smykov, semua terbunuh, kecuali dirinya.
"Kami dikirim ke pos pemeriksaan Mariupol, kami pergi dengan mobil. Tidak ada seorang pun di tempat pertemuan. Kami melaju lebih jauh dan disergap. Mereka semua terbunuh. dan menyerah, itu sekitar tanggal 6 Maret," pungkas Smykov.
Kepala RS Ukraina Perintahkan Kebiri Tentara Rusia
Pemilik rumah sakit di zona perang Ukraina timur telah menginstruksikan dokternya untuk mengebiri tentara Rusia yang ditangkap.
Ia menilai pasukan Rusia sama harkatnya dengan kecoak yang tak pantas diperlakukan seperti layaknya manusia.
Perintah itu dilakukan setelah Ukraina menolak ultimatum dari Rusia yang menuntut untuk menyerahkan Mariupol.
Dilansir dari Mirror, Senin (21/3/2020), pemilik rumah sakit keliling Gennadiy Druzenko, (49), mengatakan hal tersebut saat diwawancarai saluran TV Ukraina-24.
Ia merupakan seorang dokter dengan jiwa humanis yang tinggi.
Namun setelah penyerangan Rusia yang membabi buta, Druzenko tampaknya berubah pikiran.
"Saya selalu menjadi seorang humanis yang hebat dan mengatakan bahwa jika seorang pria terluka, dia bukan lagi musuh tetapi seorang pasien," kata Druzenko.
"Tapi sekarang saya memberi perintah yang sangat ketat untuk mengebiri semua orang Rusia yang ditangkap, karena mereka adalah kecoak, bukan manusia."
Sejak 2014, sekitar 500 dokter telah bekerja di rumah sakit keliling Druzenko.
Ia mendirikan Rumah Sakit Mobil Sukarela Pertama yang menempatkan dokter dan perawat sipil di zona konflik dekat dengan republik separatis di Ukraina timur.
"Percayalah pada semua dokter yang telah menyelamatkan pasien, orang Rusia akan mati di sini. Mati dalam jumlah besar," ujar Druzenko.
“Mereka yang datang ke sini akan mengingat mimpi buruk mereka di tanah Ukraina."
“Seperti orang Jerman mengingat Stalingrad."
Komite Investigasi Rusia membuka kasus pidana terhadap komentar tersebut, yang berarti bahwa jika Druzenko ditangkap, dia akan diadili di bawah hukum Rusia.
Ketua komite Alexander Bastrykin, mantan teman kuliah Putin, memprakarsai kasus pidana atas tuntutan pengebirian Druzenko yang bertentangan dengan hukum dan norma-norma etika kedokteran.
"Kepala proyek Rumah Sakit Bergerak Ukraina, Gennady Druzenko, menyerukan kekerasan terhadap tentara Angkatan Bersenjata Rusia yang ditangkap secara langsung di saluran TV Ukraina," terang Bastrykin.
"Dia memberikan instruksi ini kepada para dokter di rumah sakit keliling."
Druzenko akan dimasukkan ke dalam daftar buronan internasional Rusia.
Baca Juga: Pejuang Chechnya Diterbangkan Keluar dari Zona Perang Setelah Kehilangan Ratusan Tentara