Suar.ID - Penyerangan Rusia ke Ukraina masih terus berlanjut hingga memakan korban.
Hingga Jumat (25/2/2022), setidaknya sebanyak 137 orang tewas dan 316 lainnya terluka.
Sebagian besar wilayah kota-kota besar di Ukraina telah diserang dan dikuasai oleh tentara Rusia.
Kini Rusia mulai memperluas daerah penyerangannya ke pulau-pulau kecil Ukraina, seperti pulau Ostriv Zmiinyi atau disebut juga Pulau Ular.
Ostriv Zmiinyi adalah pulau kecil dengan luas 0,17 km persegi yang terletak di Laut Hitam, pantai Rumania dan Ukraina.
Dari postingan pada akun Twitter resmi Kementerian Luar Negeri Ukraina (@MFA_Ukraine), diketahui bahwa Rusia secara terang-terangan ingin merebut pulai Zmiinyi milik Ukraina itu.
Para tentara Rusia menghancurkan semua infrastruktur di pulau tersebut.
Sebanyak 13 orang tentara penjaga Pulau Ular tewas terbunuh, karena menolak untuk menyerah kepada kapal perang Rusia.
Baru-baru ini beredar rekaman suara antara tentara Rusia dengan tentara penjaga pulau Zmiinyi, sebelum ke-13 orang tersebut dibunuh.
Menurut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, percakapan tersebut berisi mengenai laporan tewasnya pasukan tentara Ukraina yang mengamankan Snake Island.
Pada rekaman suara diketahui bahwa seorang tentara Rusia mendesak tentara penjaga pulau untuk meletakkan senjata mereka dan menyerah agar meninggalkan zona pertempuran.
Tentara Rusia itu pun mengancam untuk melepaskan tembakan apabila peringatan tersebut tidak diindahkan.
"Ini kapal perang Rusia. Saya ulangi, ini kapal perang militer Rusia. Saya sarankan anda meletakkan senjata anda dan menyerah," ucap tentara Rusia dilansir TribunNewsBogor.com dari akun Twitter @AvivaKlompas, Jumat (25/2/2022).
"Jika tidak, saya akan melepaskan tembakan," ancam tentara Rusia.
Lebih lanjut, reaksi yang diduga dari seorang tentara penjaga pulau Ukraina menyampaikan balasannya terhadap tentara Rusia.
"Kapal perang Rusia persetan, pergilah dengan dirimu sendiri," jawabnya.
Kini, ketiga belas korban tersebut diberikan penghargaan anumerta sebagai 'Hero of Ukraine' atau Pahlawan Ukraina oleh Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.
"Semua penjaga perbatasan tewas secara heroik, tetapi tidak menyerah begitu saja. Mereka akan dianugerahi gelar Pahlawan Ukraina secara anumerta," ucap Zelensky.
Hal itu terungkap lewat akun Twitter @MFA_Ukraine yang merupakan akun Kementerian Luar Negeri Ukraina.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengumumkan operasi militer skala penuh di Ukraina pada Kamis pagi,
Ia memberi tahu pasukan Ukraina untuk meletakkan senjata mereka dan memperingatkan setiap pasukan yang mengganggu akan menerima konsekuensinya.