KKB Papua Auto Ketar-ketir, Polda Kini Keluarkan 2 Strategi Baru yang Bisa Benar-benar Lenyapkan Sampai Seakar-akarnya, Kapolda Sebut Bakal Berubah Drastis!

Jumat, 18 Februari 2022 | 17:03
TRIBUNNEWS.COM/PUSPEN TNI

Ilustrasi personel Satgas Yonif Raider 400/BR yang sedang patroli untuk menjamin keamanan warga masyarakat, ditembak KKB pada Jumat (6/11/2020).

Suar.ID - Sudah menjadi rahasia umum kalau Kelompok Kriminal Bersenjata alias KKB Papua ini sering timbulkan keresahan.

Beberapa kali aksi keji KKB Papua ini sampai sempat memakan korban, mulai dari sipil hingga petugas.

Kendati begitu, kini Polda sepertinya sudah tak mau lagi terus-terusan pakai cara lama.

Perburuan pada KKB Papua kini telah memakai strategi baru.

Dilansir Surya.co.id, Polda Papua kini gelar 2 jenis operasi yaitu Operasi Rastra Samara Kasih (Rasaka) dan Operasi Damai Cartenz.

Nantinya kedua operasi ini juga menggunakan strategi berbeda dari operasi sebelumnya yang digunakan untuk menangani KKB Papua.

Kedua operasi yang digunakan Polda Papua untuk menangani masalah KKB Papua ini menggunakan Pola yang mengedepankan pendekatan kesejahteraan dan kebudayaan.

Dalam pelaksanaannya, Operasi Rasaka ini akan dilakukan di 23 Polres yang mencakup 24 Kabupaten/kota.

Sedangkan, Operasi Damai Cartenz akan dilakukan di 5 Kabupaten yang masuk dalam zona merah yaituPegunungan Bintang, Yahukimo, Nduga, Puncak dan Intan Jaya.

Baca Juga: KKB Ketar-Ketir Hingga Layangkan Protes, Terungkap Inilah Kekuatan 3 Pasukan Khusus TNI yang Siap di Kirim ke Papua, Kemampuannya Bikin Musuh Terkencing-kencing!

Dalam acara"Diskursus Pemolisian Polda Papua" di Jayapura, Selasa (15/5/2022), Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakiri sampaikan kalau cara lama untuk mengatasi KKB Papua ini akan diubah.

Pasalnya, hal ini tak terbukti mampu selesaikan masalah yang ada.

Handover
Handover

Anggota KKB di Papua

Pemerintah daerah, khususnya para bupati pun diminta untuk tampil di depan agar masyarakat tak merasa canggung akibat terlibat dalam kegiatan kepolisian.

"Sudah bukan eranya kami polisi yang di depan.

"Sudah bukan era polisi sebagai pemain pengganti tapi kami mau mereka bekerja, kita di belakang," ujarnya.

Selain para bupati, seluruh unsur kemasyarakatan, mulai dari tokohagama,tokoh adat, tokoh pemuda, akan dilibatkan dalam dua operasi tersebut.

Soal anggaran, Fakiri pun pastikan pendanaan kedua operasi murni menggunakan DPA Polda Papua yang didukung Mabes Polri.

"Saya juga berharap dengan kegiatan ini biarlah Pemda itu di depan dan kami semua percaya pemda mampu untuk mengajak semua masyarakat menuju kesejahteraan," kata Fakiri.

Baca Juga: Resmi Bercerai dari Jonathan Frizzy! Benny Simanjuntak Tegur Dhena Devanka Agar Tak Lagi Gunakan Nama Belakang Frizzy: Nanti Susah Cari Istri Lagi

Komitmen turunkan angka kekerasan, Fakiri pun tegaskan lewat Operasi Rasaka dan Operasi Damai Cartenz, Polri pun berkomitmen untuk turunkan angka kekerasan.

Menurutnya, bila kekerasan dilawan dengan kekerasan, maka masalah tak akan pernah benar-benar tuntas.

Sehingga pendekatan kesejahteraan dan kebudayaan diyakini bisa atasi hal ini.

"Kami akan berusaha mengurangi kekerasan kita bersama-sama Pemda akan mendorong bagaimana memewujudnyatakan kesejahteraan di tengah-tengah masyarakat yang tumbuh dari pada para pimpinan di daerah," kata dia.

Menyikapi kebijakan Polda Papua yang baru ini, beberapabupati memberi sambutan baik.

Satu diantaranya Bupati Puncak Willem Wandik pandang kebijakan ini sebagai solusi yang tepat.

Kominfo Kabupaten Puncak via Tribun-Papua.com
Kominfo Kabupaten Puncak via Tribun-Papua.com

Bupati Puncak, Willem Wandik.

"Ini saya melihat kebijakannya tepat sehingga saat terjadi penembakan, Kapolres Dandim yang ada di sana mereka memegang teguh perintah negara dalam arti pendekatan damai itu," kata dia.

Wandik pun akui kalau stigma kekerasan masih menempel di sebagian masyarakat pegunungan saat mereka berhadapan dengan aparat keamanan.

Baca Juga: Akhirnya Tercium Bau Bangkai, Terbongkar Alasan Reino Barack Langsung Nikahi Syahrini usai Putus dari Luna Maya: Ada Kekecewaan

Ini dikarenakan Operasi Damai Cartenz ini mampu memotong jarak antara aparat keamanan dengan masyarakat.

"Kehadiran TNI dan Polri bukan menjadi musuh tetapi menjadi bagian untuk menciptakan keamanan di suatu daerah," ucapnya.

Tak cuma itu, Wandik pun akui bila masalah keamanan menjadi kendala utama dalam proses pembangunan di wilayahnya.

Dengan pola Operasi Damai Cartenz, ia berharap seluruh aktivitas pembangunan bisa dilakukan.

"Sehingga aktivitas warga maupun pendidikan berjalan baik dan pembangunan infrastruktur," kata Wandik.

Baca Juga: Demi Raul Lemos dulu Tega Tinggalkan Aurel Hermansyah, Krisdayanti kini Tebus Dosa untuk Putri Sulung Jelang Melahirkan: Mimi Harus!

Tag

Editor : Aditya Eriza Fahmi

Sumber SURYA.co.id