Suar.ID - Diplomasi selama berbulan-bulan telah gagal untuk menyelesaikan krisis yang meningkat karena kekhawatiran telah berkembang atas invasi Rusia yang akan segera terjadi ke Ukraina.Melansir dari mirror.co.uk, Presiden AS Joe Biden dan pemimpin Rusia Vladimir Putin mengadakan pembicaraan video kemarin dengan Biden memperingatkan sebuah invasi akan menyebabkan "penderitaan manusia yang meluas".Dia menambahkan bahwa Barat berkomitmen untuk diplomasi untuk mengakhiri krisis dan "siap untuk skenario lain".
Baca Juga: Perang Dunia 3 Bisa Pecah! Kapal Perang Rusia Dikabarkan Kejar Kapal Selam Amerika Serikat
Sementara itu Putin mengeluh dalam seruan bahwa AS dan NATO belum menanggapi dengan memuaskan terkait tuntutan Rusia, menambahkan bahwa Ukraina harus dilarang bergabung dengan aliansi militer dan NATO menarik kembali pasukan dari Eropa Timur.Pesawat mata-mata Gabungan Rivet Inggris dan AS berpatroli di perbatasan Ukraina dan Laut Hitam.Ada 1.000 tentara Inggris yang bersiaga di Inggris, siap dikerahkan ke Eropa timur.
Selain itu, 350 Marinir Kerajaan akan pergi ke Polandia untuk memperkuat 150 Kavaleri Ringan yang sudah ada di sana.Negara-negara NATO Eropa lainnya yang terlibat termasuk Prancis dan Italia.
Inggris mengirim lebih banyak kapal perang ke Laut Hitam untuk "latihan".Kapal selam Amerika dan Inggris berada di Med dan Laut Hitam, mendengarkan komunikasi Rusia.
Inggris telah menawarkan untuk mengirim kapal perang – termasuk HMS Trent dan perusak Tipe 45 – ke Eastern Med, jet RAF dan 2.000 rudal anti-tank ke Ukraina.Pesawat mata-mata Gabungan Rivet Inggris dan AS berpatroli di perbatasan Ukraina dan Laut Hitam.Sekitar 220.000 tentara Ukraina siap tempur, tetapi ada 10.000 lebih cadangan yang dapat dipanggil, ditambah pasukan Angkatan Darat Teritorial.
Sementara itu, lebih dari 100.000 tentara Rusia sudah ditempatkan di berbagai titik di sepanjang perbatasan Rusia dengan Ukraina.Menurut Putin, Ukraina pada dasarnya adalah bagian dari Rusia baik secara budaya maupun historis.
Vladimir Putin yang kini berusia 69 tahun dan berada di senja karier politiknya juga disinyalir berniat memoles citranya dengan memperbaiki apa yang dilihatnya sebagai bencana abad ke-20, yaitu pecahnya Uni Soviet.
Menurut Putin, Ukraina bisa meningkatkan kekuatan negaranya untuk bersaing dengan AS dan China.