Nggak Kebagian Hati Nurani, Bupati Langkat Nonaktif Ini Tega Kurung Manusia Di Kerangkeng Yang Dia Bangun Dalam Rumahnya, Setiap Harinya Ada 100 Orang Yang Dikerangkeng

Rabu, 26 Januari 2022 | 10:30
Tribun

Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Peranginangin ternyata pernah cerita soal kerangkeng manusia yang ada dalam rumahnya.

Suar.ID -Bupati Langkat nonaktif, Terbit Rencana Peranginangin, jadi sorotan.

Bukan karena kasus korupsi yang menjeratnya, tapi kerangkeng manusia yang dia but di dalam rumahnya di Raja Tengah, Langkat, Sumatera, Utara.

TernyataTerbit Rencana Peranginangin pernah buka-bukaan soal kerangkeng manusiayang dia sebut sebagai tempat pembinaan bagi penghuni narkoba itu.

Pengakuan itu tayang dikanal YouTube resmi Pemerintah Kabupaten Langkat pada 27 Maret 2021 silam.

Saat itu,Terbit Rencana Peranginangin bilang,penjara yang ada di rumahnya adalah tempat pembinaan bagi pengguna narkoba.

Dia menambahkan, dirinya sudah menjalankan tempat pembinaan itu selama 10 tahun sejak sebelum menjabat sebagai Ketua DPRD maupun Bupati Langkat.

"Saya beserta ibu (istri), sebelum menjabat sebagai Ketua DPR, jadi Bupati, itu sudah kami laksanakan (tempat pembinaan)," ujar Terbit, dikutip Tribunnews.

"Itu bukan rehabilitasi, itu adalah pembinaan yang saya buat selama ini, untuk membina masyarakat yang penyalahgunaan narkoba. Bukan rehabilitasi, hanya tempat pembinaan," lanjutnya.

Terbit Rencana menerangkan ada tiga gedung yang disediakan sebagai tempat membina dan tempat istirahat warga binaan.

Semua fasilitas dan perawatan yang ia sediakan pun gratis.

Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Peranginangin ternyata pernah cerita soal kerangkeng manusia yang ada dalam rumahnya.

Bahkan, pihak Terbit akan menjemput pencandu narkoba jika memang diminta pihak keluarga.

Ia pun tak membatasi siapa saja yang bersedia dibina di tempatnya tersebut.

"Perawatan gratis semua, bagi masyarakat (pengguna narkoba) yang keluarganya mengantarkan, ada juga keluarga yang minta dijemput," urainya.

"Siapapun boleh datang," tegasnya.

Saat ditanya tujuannya membuat tempat pembinaan, Terbit mengatakan ia hanya ingin membantu keluarga-keluarga yang memiliki anggota yang menjadi pencandu narkoba.

Sejak pertama didirikan, tempat pembinaan milik Terbit sudah membina hingga 3.000 orang.

Setiap harinya, kata Terbit, ada 100 orang yang dibina.

"(Sebanyak) 2.000-3.000 orang yang sudah pernah direhabilitasi. Kurang lebihnya ada 100 orang setiap harinya yang kita bina," ungkap Terbit.

Untuk masalah makanan, warga binaan mendapatkannya secara cuma-cuma.

Begitu juga untuk urusan pemeriksaan kesehatan.

Mengenai menu makanan dan kesehatan, semua diurus oleh istri Terbit, Tiorita.

Terbit menegaskan dana pendirian dan pengelolaan tempat binaan miliknya berasal dari dana pribadi.

Ia tak bekerja sama dengan pemerintah maupun pihak swasta.

Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Peranginangin ternyata pernah cerita soal kerangkeng manusia yang ada dalam rumahnya.

"Tidak bekerja sama dengan pihak manapun, baik pemerintah ataupun swasta. Murni dari dana pribadi kami," tegasnya.

Dalam video yang diunggah YouTube Pemkab Langkat, diperlihatkan juga warga binaan yang sudah sehat bekerja di pabrik sawit milik Terbit.

Seorang mantan pencandu narkoba mengatakan ia dipekerjakan langsung oleh Terbit usai keluar dari tempat binaan.

"Saya dibina di tempat Pak Bupati satu tahun, setelah pembinaan alhamdulillah saya dipekerjakan di pabrik (sawit). Terima kasih sudah diterima sebagai karyawan," kata Terang.

Seperti diketahui, terungkapnya penjara manusia di rumah Terbit Rencana bermula dari penggeledahan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama pihak kepolisian.

Dikutip dari TribunMedan, penggeledahan itu dilakukan terkait kasus suap fee proyek infrastruktur di Langkat yang menjerat Terbit.

Terbit sendiri sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut.

Tag

Editor : Moh. Habib Asyhad

Sumber Tribun Medan