Suar.ID - Beredar di media sosial Facebook sebuah video menampilkan proses pemindahan jasad seorang guru ngaji bernama Ustaz Muhya bin Rudia di sebuah pemakaman di Kampung Cikadu, Kecamatan Tanjungsiang, Subang, Jawa Barat.
Dalam video yang diunggah oleh akun Ahmad Faqot pada Jumat (14/1/2022), nampak jasad Ustaz Muhya masih dalam kondisi bagus tidak seperti jenazah pada umumnya yang seharusnya sudah mengalami pembusukan dalam hitungan hari.
Ustaz Muhya diketahui meninggal pada tahun 2004 silam.
Dikutip dari TribunJabar.id, proses perpindahan makam didasari oleh inisiatif warga setempat.
Lokasi lama makam Ustaz Muhya dirasa tidak layak sebab dekat dengan kandang ternak domba.
Sedangkan lokasi baru Ustaz Muhya diketahui ditempatkan di kawasan Pasir Naan Kampung Cikadu.
Kawasan Pasir Naan ini diketahui juga menjadi areal makam sejumlah ahli tasawuf.
Sang pengunggah video yakni Ahmad Faqot mengakui bahwa video yang ia unggah memang benar pemindahan makam guru ngajinya Ustaz Muhya.
"Betul, pemimdahan makam Ajengan Ustaz Muhya bin Rudia, warga Desa Tanjungsiang Kecamatan Tanjungsiang. Almarhum adalah guru ngaji saya. Saya tiga tahun belajar ngaji di Ajengan Muhya," kata dia.
Tukang gali kubur yang membongkar makam Ustaz Muhya, yakni Ace Kosasih mengatakan jenazah sang ustaz masih dalam kondisi utuh.
"Waktu proses pengangkatan jasad dari Muhya bin Rudia saya melihat langsung, itu kondisinya benar-benar masih utuh," ucap Ace kepada TribunJabar.id, Minggu (16/1/2022).
Menurut penjelasan Ace, kondisi jasad Ustaz Muhya tidak menimbulkan bau busuk dan tulang serta kulitnya masih menyatu.
"Biasanya kalo jasad yang sudah dikuburkan paling lama 5 bulan sudah membusuk, tapi kalo ini engga yang ada harum terus keliatannya kayak yang diawetkan karena mengering," kata Ace.