Semakin Mencekam, Kerusuhan Kazakhstan Telah Menelan Korban Hingga 164 Orang, Apa Yang Sebenarnya Terjadi Di Sana Dan Kenapa Tentara Rusia Ikut Campur?

Senin, 10 Januari 2022 | 14:20
Bloomberg

Kerusuhan di Kazakhstan bermula ketika pemerintah mencabut harga LPG.

Suar.ID -Situasi di Kota Almaty, kota terbesar di Kazakhstan, semakin memanas buntut dari protes antipemerintah yang diikuti dengan kerusuhan.

Kerusuhan Kazakhstan bermula ketika pemerintah mencabut subsidi LPG.

Setidaknya sudah lebih dari 160 jiwa telah menjadi korban kerusuhan di negara tetangga Rusia itu.

Apa yang sebenarnya terjadi di Kazakhstan?

Dan kenapa tentara Rusia bisa berada di sana?

Seperti disinggung di awal, sejak 2 Januari 2022 lalu, demonstrasi besar-besaran berlangsung di Kazakhstan.

Dilansir BBC, aksi demonstrasi dimulai di Kota Zhanaozen, pusat minyak di negara kaya uranium itu.

Sialnya, protes itu menyebar ke seluruh kota di Kazakhstan, termasuk yang paling besar adalah di Almaty, kota terbesar di Kazakhstan.

Kabarnya, di kota itu, pihak keamanan telah menembaki para perusuh untuk tujuan pemulihan ketertiban.

Selain menembaki puluhan hingga ratusan pengunjukrasa, polisi juga menangkapi ribuan lainnya.

Kembali ke pertanyaan awal, bagaimana kerusuhan ini bermula?

Protes yang kemudian diikuti kerusuhan berdarah ini berawal ketika pemerintah mencabut batas harga LPG.

Sebelumnya, banyak pendudukan Kazakhstan yang mengubah mobil mereka dengan LPG karena ongkosnya lebih murah.

Karena stoknya langka, pemerintah kemudian menghapus subsidi LPG sehingga harganya naik hingga dua kali lipat.

CNN

Kazakhstan

Kondisi itulah yang kemudian menyebabkan terjadinya demonstrasi dan disusul kerusuhan.

Selain menuntut diterapkannya subsidi LPG lagi, para demonstran juga disebut punya agenda lain.

Benar, mereka juga menyasar Nazarbayev, mantan Presiden Kazakhstan.

Walaupun sudah tak menjabat lagi sebagai presiden, Nazarbayef disebut masih punya posisi kuat di pemerintah sebagai kepala Dewan Keamanan Kazakhstan.

Tak hanya itu, Nazarbayev juga disebut telah menyiapkan putrinya untuk memimpin Kazakhstan di masa depan.

Untuk menenangkan pengunjukrasa, presiden Kazakhstan saat ini telah mencobot Nazarbayev dari jabatannya.

Yang juga menarik perhatian adalah keberadaan tentara Rusia di Almaty.

Mereka ternyata dikirim secara khusus atas permintaan Presiden Kazakhstan untuk membantu menertibkan kondisi.

Masih menurut BBC, tentara Rusia dikirim di bawah wewenang CSTO alias Collective Security Treaty Organization.

SCTO sendiri terdiri atas Rusia, Kazakhstan, Belarusia, Tajikistan, Kirgistan, dan Armenia.

Organisasi ini didirikan setelah runtuhnya Uni Soviet di awal 1990-an.

Tangkap layar CNN

Situasi di Kazakhstan semakin mencekam.

Editor : Moh. Habib Asyhad

Sumber : CNN, BBC

Baca Lainnya