Suar.ID- Sekarang kaya raya sebagai artis dan jadi raja bisnis kuliner, ternyata Ruben Onsu pernah hidup begitu susah.
Siapa yang menyangka, suami Sarwendah ini pernah bekerja sebagai petugas kebersihan demi menyambung hidup?
Padahal kini, kehidupan Ruben Onsu begitu bergelimang harta dengan berbagai bisnis yang ia miliki.
Bahkan seperti dilansirSuar.ID beberapa waktu lalu, Ruben Onsu sudah biasa memberi uang belanja 40 juta rupiah untuk Sarwendah tiap bulan.
Itu hanya untuk uang dapur saja.
Ternyata, sebelum menjajaki kehidupan seperti sekarang, Ruben Onsu sempat jatuh bangun dalam menjalani masa-masa sulit.
Berikut kisah lengkapnya.
Keluarga Ruben Onsu dan Sarwendah
Sebagian besar masyarakat tentu hanya mengenal sosok Ruben Onsu sebagai seorang artis.
Tak banyak yang tahu, sebelum menjadi presenter dan komedian fenomenal, Ruben Onsu pernah hidup susah.
DilansirTribun Jatim, ternyata suami Sarwendah ini sempat bekerja sebagai petugas kebersihan di sebuah hotel berbintang di Jakarta.
Kala itu, Ruben Onsu hanya menerima upah sebesar 350 ribu rupiah per bulan.
Kini, kehidupannya pun terus membaik hingga bisa berhasil merintis berbagai jenis bisnis, terutama bisnis kuliner.
Tak ayal, Ruben Onsu begitu enteng memberi uang belanja puluhan juta untuk Sarwendah.
Ini dia beberapa jenis bisnis yang dilakoni Ruben Onsu dan Sarwendah saat ini.
Tangis Ruben Onsu pecah ceritakan kesedihannya selama ini
Bisnis kuliner yang cukup dikenal dari Ruben Onsu adalah bisnis kuliner ayam geprek yang diberi nama Geprek Bensu.
Geprek Bensu sendiri berada di bawah naungan perusahaan yang ia rintis bernama Onsu Pangan Perkasa.
Selain geprek, Ruben juga menjualfrozen food seperti nugget, sosis, otak-otak, ia juga menjual varian minuman segar, kopi, hingga cake kekinian.
Berbagai outlet dari bisnis kuliner Ruben Onsutelah tersebar di berbagai penjuru di Indonesia.
Tak hanya itu, Ruben Onsu juga memiliki usaha di ranah industri media yang ia beri nama Media Onsu Perkasa atau MOP Channel.
Dari sekian kesuksesannya, ia juga mengizinkan istrinya berbisnis daster sebagai bentuk aktualisasi diri.